Sebuah Rancangan Hebat pada Masanya
Taj Mahal adalah kombinasi dari pengaruh budaya India, Persia, dan Islam menjadikannya contoh paling khas dan luar biasa dari arsitektur Mughal yang ada saat ini.
Kesultanan Mughal dipercaya merupakan keturunan dari Genghis Khan.
Namun ia membentuk sebuah kesultanan yang masyarakatnya beragam, toleran terhadap agama, dan dianggap sebagai zaman emas terakhir India.
Taj Mahal merupakan titik balik dan sekaligus ciri dari Kesultanan Mughal.
Meskipun bangsa Mughal bangga dengan budaya Persia dan Timur yang dimilikinya, desain Taj Mahal menunjukkan bahwa Kesultanan Mughal mulai mengakui diri mereka sebagai orang India.
Baca Juga: Sutradara Film Mulan Umumkan Penundaan Perilisan Live Action Mulan di Bioskop, Ada Apa?
Kisah Taj Mahal
Shah Jahan memerintah di puncak kekuasaan Kesultanan Mughal dan menugaskan Taj Mahal untuk dibangun sebagai monumen makan untuk istri kesayangannya yang bernama Mumtaz Mahal.
Shah Jahan mengawasi desain dan konstruksi istana secara pribadi, dengan sangat hati-hati untuk berpartisipasi dalam hampir setiap aspek konstruksi bangunan.
Para ahli sejarah tahu bahwa Shah Jahan sangat tertarik pada arsitektur, ia tidak mungkin mendesain bangunan itu sendiri.
Hampir bisa dipastikan kalau Taj Mahal dirancang oleh tim arsitektur profesional kelas dunia dan itu bisa menjadi salah satu alasan mengapa nama mereka hilang dari sejarah.
Shah Jahan mungkin ingin bangunan Taj Mahal dikenal sebagai bagian dari warisan kekaisarannya dan untuk mengenang kepergian istri melalui bangunan indah yang ia bangun.
Baca Juga: Buku Harianku, Film Petualangan yang Menyatukan Kila dan Keluarganya
Source | : | curiosity.com |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR