Bobo.id – Siapa di antara teman-teman yang suka menggambar bintang?
Bobo juga suka menggambar benda langit seperti bintang, nih.
Biasanya, bagaimana teman-teman menggambar bintang?
Kebanyakan orang menggambar bintang dengan bentuk seperti pentagon atau segi lima, yang memiliki lima sudut lancip.
Bahkan hewan laut yang bentuknya seperti itu, juga disebut bintang laut.
Tahukah kamu? Seperti Matahari, bintang lainnya juga kebanyakan berbentuk bulat, lo. Hihi..
Lantas bagaimana asal-usulnya, ya? Kenapa bintang digambar memiliki sudut lancip?
Asal-Usul Gambar Bintang Bersudut Lancip
Ternyata, gambar bintang berbentuk segi lima dan dengan sudut lancip bermula saat manusia melihat bintang yang memiliki pancaran sinar lancip.
Coba teman-teman melihat bintang di langit malam. Lama-kelamaan akan ada pancaran sinar yang muncul dan membentuk beberapa sudut lancip, bukan?
Bukan cuma manusia, lo, yang “melihat” bintang dengan bentuk seperti ini. Beberapa teleskop juga melihatnya demikian.
Ini disebut difraksi, teman-teman. Kita cari tahu apa yang menyebabkan difraksi ini, yuk!
Baca Juga: Selain Ekuinoks, Ada Juga Ekuiluks, Apa Bedanya dan Apa Pengaruhnya di Indonesia?
Difraksi Cahaya
Difraksi terjadi karena cahaya sebenarnya adalah sebuah gelombang.
Ketika sebuah cahaya dari sumber yang jauh melewati sebuah lubang atau objek, gelombangnya akan terpental atau sedikit berbelok.
Nah, kemudian gelombang ini saling tercampur.
Setelah itu, cahaya yang lewat ini akan mengambil bentuk cetakan dari objek yang dilewatinya.
Cahaya difraksi ini bentuknya bisa bermacam-macam, tergantung dari bentuk objek yang dilewatinya.
Makanya, ketika kita melihat bintang, bentuknya seperti mengeluarkan cahaya yang menyebar ke beberapa arah.
Misalnya, pada teropong ruang angkasa, terdapat topangan yang berbentuk silang.
Sehingga gambar bintang yang tertangkap melalui teropong ini bentuknya memiliki empat sisi pancaran cahaya.
Selain cahaya dari bintang, difraksi yang mungkin sering kita lihat adalah ketika mengambil foto lampu-lampu yang ada di jalanan.
O iya, ini juga dipengaruhi oleh lensa mata kita, lo.
Baca Juga: Ternyata Burung Tidak Bisa Terbang di Ruang Angkasa, Mengapa Begitu?
Mengapa Cahaya Bintang Terlihat Bersudut Lancip di Mata Kita?
Bentuk cahaya bintang yang kita lihat disebabkan karena kita memiliki serabut yang menghubungkan lensa mata, namanya sulture lens.
Kondisi sulture lens yang berbeda di setiap mata juga akan menghasilkan bentuk difraksi cahaya yang berbeda-beda.
Bahkan mata kanan dan kiri kita juga melihat pancaran yang berbeda, teman-teman!
Difraksi ini juga menyebarkan gelombang cahaya warna merah lebih panjang dari warna biru.
Karenanya, pancaran sinarnya sebetulnya terlihat seperti campuran warna pelangi.
Sehingga, pada teropong ruang angkasa, cahaya bintangpun tampak berwarna-warni.
Itulah asal-usulnya bintang terlihat seperti memiliki sudut lancip, sehingga kitapun menggambarnya demikian.
Baca Juga: Dugaan Banyak Orang Salah, Warna Bintang yang Paling Panas Bukan Oranye! Ini yang Benar
Yuk, lihat video ini juga!
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | Minutephysics |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR