Sederhananya, igloo akan menahan suhu panas di dalamnya. Nah suhu panas ini bisa berasal dari tubuh kita, yang keluar ketika tubuh merasa kedinginan.
Terlebih kalau di dalam igloo dipasangi lampu, pemanas, maupun memiliki dapur untuk memasak, maka suhu akan semakin hangat.
Balok es yang digunakan untuk membuat igloo juga sebenarnya adalah udara yang dibungkus oleh es, sehingga di dalam balok salju terdapat banyak kantung udara.
Nah, karena udara tidak bisa bersirkulasi dengan baik di dalam kristal es, maka membuat panas udara terperangkap di dalamnya, yang juga menghasilkan suhu yang hangat di dalam igloo.
Baca Juga: Manusia Tertua di Dunia Berasal dari Jepang, Ternyata Ini Rahasia Umur Panjang Penduduk Jepang
Igloo Terbuat dari Salju yang Dipotong, Bukan Salju yang Dibentuk
Untuk membuat igloo, suku inuit ternyata tidak membentuk salju yang ditemukannya menjadi rumah sementara, nih, teman-teman.
Igloo dibuat dari potongan atau balok es yang sudah memadat. Cara suku Inuit mendapatkan balok es ini adalah dengan cara memotong es di tempat igloo akan didirikan.
Balok es lebih dipilih daripada salju yang dibentuk karena potongan balok es ini sudah lebih padat dari salju yang ditekan membentuk balok es.
Dengan begini, maka igloo akan menjadi lebih kokoh dibandingkan dengan membuatnya dari salju yang dibentuk.
Baca Juga: Unik! 3 Negara Ini Masih Memiliki Tradisi Ritual Mendatangkan Hujan, Seperti Apa?
Potongan balok es tadi kemudian akan disusun membentuk kubah dengan parit di sekeliling igloo dan pintu di bagian depan.
Udara atau suhu yang dingin ini nantinya akan terkumpul di lantai rumah, dekat pintu dan tetap berada di sana.
Sedangkan udara hangat yang lebih ringan akan naik secara alami dan berada di bagian yang banyak digunakan oleh penghuninya.
---
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Tonton video ini juga, yuk!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR