Magma dalam gunung berapi berasal dari sebagian batuan di mantel atau kerak Bumi yang meleleh.
Lelehan ini biasanya terjadi karena beberapa hal, seperti penungkatan suhu, penurunan tekanan, atau perubahan komposisi.
Sebelum membeku menjadi batuan beku, aliran magma ini bersuhu sangat tinggi, teman-teman, yaitu sekitar 600 - 1.300 derajat Celcius.
Baca Juga: Sebelum Menggosok Gigi, Lebih Baik Membasahi Sikat Gigi Lebih Dulu atau Tidak, ya?
Batuan Beku Terdiri dari Tiga Jenis
Batuan beku yang terbentuk dari magma gunung berapi ini terdiri dari tiga jenis, yaitu intrusif (plutonik), ekstrusif (vulkanik), dan hipabisal.
Batuan beku intrusif atau plutonik merupakan batuan beku yang mengeras dan membatu di bawah permukaan atau di dalam kerak Bumi dan dikelilingi batuan asal.
Magma pembentuk batuan ini membeku dalam waktu yang perlahan, sehingga menghasilkan batuan beku yang kasar.
Jenis kedua batuan beku adalah batuan ekstrusif atau vulkanik, yang terbentuk di permukaan kerak.
Hal ini terjadi akibat dari pencairan sebagian batuan yang ada di dalam mantel serta kerak Bumi.
Dibandingkan dengan batuan beku intrusif, batuan beku ekstrusif mengeras lebh cepat.
Batuan beku ekstrusif ini terbentuk dari magma cair yang mendingin di permukaan Bumi dan hasilnya adalah batuan yang lebih halus dan berbutir halus.
Penglihatan Mulai Buram? Ini 3 Hal yang Bisa Jadi Penyebab Mata Minus pada Anak-Anak
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR