Bobo.id - Terdapat tiga jenis batuan di Bumi, yaitu batuan metamorf, batuan sedimen, dan batuan beku.
Berbagai jenis batuan ini juga berbeda material maupun cara membentukannya, nih, teman-teman.
Namun batuan beku dapat dikatakan unik pada proses terbentuknya, nih, karena batuan beku terbentuk dari magma gunung berapi.
Sebelum mengetahui bagaimana proses pembentukan batuan beku, ketahui dulu beragam jenis batuan lainnya yang ada di lapisan Bumi, yuk!
Baca Juga: Mulai dari Petir Hingga Tsunami, Ini Gejala Alam yang Bisa Terjadi di Sekitar Kita
Berbagai Jenis Batuan di Lapisan Bumi
Sebelumnya, Bobo sudah menyebutkan kalau ada tiga jenis batuan di lapisan Bumi, yaitu batuan metamorf, batuan sedimen, dan batuan beku.
Batuan merupakan benda padat yang terbuat secara alami dari mineral atau mineraloid.
Nah, pengelompokan batuan ini berdasarkan komposisi mineral dan kimia, serta proses pembentukannya.
Batuan sedimen terbentuk dari endapan sedimen dan tekanan bahan tertentu.
Sedangkan batuan metamorf adalah bentuk lain dari batu yang sudah mengalami transformasi.
Terakhir, ada batuan beku, yang sesuai namanya, adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku.
Baca Juga: Tidak Banyak yang Tahu, Air Terbagi Menjadi 3 Jenis, Mana yang Paling Baik untuk Diminum?
Batuan Beku Terbentuk dari Magma
Dalam bahasa Inggris, batuan beku disebut juga igneous rock. Nama igneous diambil dari bahasa Latin, yaitu ignis, yang berarti api.
Nama ini sesuai dengan asal usul batuan beku, yang berasal dari magma gunung berapi yang membeku.
Inilah sebabnya, batuan beku disebut juga sebagai batuan magmatik.
Batuan beku terbentuk dari magma yang mengalir dari gunung berapi, kemudian mendingin dan mengeras.
Baca Juga: Lautan di Bumi Sangat Luas, Bagaimana Ilmuwan Membuat Batas Antar Samudra?
Ketika magma mendingin, maka akan terjadi kristalisasi dari berbagai mineral yang ada di dalam magma.
Lalu dari mana asalnya magma yang ada di dalam gunung berapi, ya?
Magma dalam gunung berapi berasal dari sebagian batuan di mantel atau kerak Bumi yang meleleh.
Lelehan ini biasanya terjadi karena beberapa hal, seperti penungkatan suhu, penurunan tekanan, atau perubahan komposisi.
Sebelum membeku menjadi batuan beku, aliran magma ini bersuhu sangat tinggi, teman-teman, yaitu sekitar 600 - 1.300 derajat Celcius.
Baca Juga: Sebelum Menggosok Gigi, Lebih Baik Membasahi Sikat Gigi Lebih Dulu atau Tidak, ya?
Batuan Beku Terdiri dari Tiga Jenis
Batuan beku yang terbentuk dari magma gunung berapi ini terdiri dari tiga jenis, yaitu intrusif (plutonik), ekstrusif (vulkanik), dan hipabisal.
Batuan beku intrusif atau plutonik merupakan batuan beku yang mengeras dan membatu di bawah permukaan atau di dalam kerak Bumi dan dikelilingi batuan asal.
Magma pembentuk batuan ini membeku dalam waktu yang perlahan, sehingga menghasilkan batuan beku yang kasar.
Jenis kedua batuan beku adalah batuan ekstrusif atau vulkanik, yang terbentuk di permukaan kerak.
Hal ini terjadi akibat dari pencairan sebagian batuan yang ada di dalam mantel serta kerak Bumi.
Dibandingkan dengan batuan beku intrusif, batuan beku ekstrusif mengeras lebh cepat.
Batuan beku ekstrusif ini terbentuk dari magma cair yang mendingin di permukaan Bumi dan hasilnya adalah batuan yang lebih halus dan berbutir halus.
Sedangkan batuan hipabisal merupakan batuan beku yang terbentuk pada kedalaman di antara batuan intrusif dan ekstrusif.
Batuan beku hipabisal terbentuk dari pendinginan dan embekuan yang dihasilkan oleh magma yang naik di bawah permukaan Bumi.
Batuan Beku Juga Menjadi Jenis Batuan yang Penting di Bumi
Bersama dengan batuan metamorf, batuan beku membentuk sekitar 90 - 95 persen dari 16 kilometer teratas kerak Bumi yang melapisi planet kita.
Baca Juga: Bukannya Pasir, Ada Pantai yang Justru Dipenuhi Batuan Kaca, dari Mana Asalnya?
Selain itu, sebagian besar kerak samudera Bumi juga terbentuk dari batuan beku.
Nah, banyaknya batuan beku yang menjadi komposisi kerak Bumi membuat batuan beku juga penting secara geologis.
Ada beberapa alasan, nih, mengapa batuan beku menjadi batuan yang penting secara geologis.
Baca Juga: Dari Penyakit Ringan Hingga Kronis, Bau Mulut Bisa Jadi Pertanda 10 Penyakit Ini!
1. Memberi Informasi Mengenai Komposisi Kerak Bumi
Dari informasi mineral dan kimia pada batuan beku yang ada di kerak Bumi, maka bisa diketahui komposisi mantel atau kerak Bumi.
Misalnya dari mana batuan beku berasal, suhu serta tekanan hingga magma bisa membeku menjadi batuan, dan batuan lain yang sudah meleleh.
2. Mengetahui Urutan Peristiwa Batuan
Dengan meneliti batuan beku, maka usia pasti dari urutan kejadian yang terjadi di mantel Bumi dapat diketahui dengan tepat.
Usia pasti atau usia absolut ini didapatkan dari berbagai cara, seperti penanggalan radiometrik, yang dilakukan dengan membandingkan jumlah radioaktif.
3. Bagian dari Karakteristik Lingkungan Tektonik Tertentu
Fitur yang dimiliki oleh batuan beku dapat menunjukkan karakteristik lingkungan tektonik atau pergerakan tertentu.
Hal ini kemudian memungkinkan adanya rekonstruksi tektonik, yaitu pergerakan patahan Bumi dalam skala yang besar.
Baca Juga: Sebuah Pulau di Antartika Dipenuhi 'Salju Darah', Apa Penyebabnya?
4. Endapan Bijih Terdapat di Batuan Beku
Dalam bagian atau situasi batuan beku tertentu, batuan beku adalah tempat adanya endapan bijih.
Bijih adalah sejenis batu yang yang di dalamnya terkandung mineral penting, seperti logam maupun bukan logam.
Penglihatan Mulai Buram? Ini 3 Hal yang Bisa Jadi Penyebab Mata Minus pada Anak-Anak
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR