Baru kemudian di tahun 1809, istilah korona baru diusulkan oleh astronom Spanyol, Jose Joaquin de Ferrer.
Awalnya, korona diyakini sebagai bagian dari Bulan, namun dari pengamatan yang dilakukan oleh Jose Joaquin de Ferrer di New York, diketahui bahwa korona adalah bagian dari Matahari dan bukannya Bulan.
Nama korona sendiri berasal dari bahasa Latin, yang artinya mahkota. Nama ini diambil dari bahasa Yunani Kuno, yaitu korone.
Baca Juga: Ada 6 Peristiwa Gerhana Tahun Depan, Apakah Terlihat dari Indonesia?
Korona Matahari Meluas ke Ruang Angkasa
Korona yang mengelilingi Matahari tidak hanya berada di sekitar Matahari saja, nih.
Korona Matahari juga meluas sejauh jutaan kilometer ke ruang angkasa.
Meski korona Matahari menyelubungi Matahari, sebenarnya korona tidak selalu terdistribusi secara merata di seluruh permukaan Matahari, nih.
Saat Matahari berada pada periode tenang, maka korona hanya berada di daerah khatulistiwa saja, dengan daerah terdinginnya menutupi daerah kutub.
Namun saat periode aktif Matahari, korona terdistribusi secara merata di daerah khatulistiwa dan kutub.
Baca Juga: Meski Sekilas Terlihat Sama, Bintang Ternyata Punya Warna yang Berbeda
Diperlukan Alat Khusus untuk Melihat Lapisan Korona
Di antara lapisan matahari lainnya, korona sulit dilihat tanpa menggunakan alat khusus, nih, karena biasanya korona tersembunyi di balik cahaya terang dari permukaan Matahari.
Selain itu, cahaya korona juga yang paling redup, karena korona memiliki kepadatan 10 juta kali lebih padat dari permukaan matahari.
Kalau ingin melihat lapisan korona, maka kita harus menunggu hingga gerhana matahari total.
Baca Juga: Wah, Astronaut di Stasiun Ruang Angkasa Internasional Memanggang Kue Kering Pertama!
Nah, saat gerhana matahari total terjadi, Bulan akan melintas di antara Bumi dan Matahari.
Ketika peristiwa ini terjadi, maka Bulan akan menghalangi sinar Matahari yang terang dan sinar korona yang berwarna putih akan terlihat mengelilingi Matahari.
Source | : | NASA |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR