Bobo.id - Penelitian menuliskan, waktu terbaik untuk berjemur dan mendapatkan manfaat maksimal dari matahari adalah pukul 10 pagi.
Yap, sinar matahari pagi pada pukul 10 memberikan manfaat bagi tubuh, yaitu membantu tubuh mendapatkan vitamin D.
Salah satu manfaatnya adalah agar kita tidur lebih nyenyak di malam hari.
Tahukah kamu? Berjemur di atas pukul 10 pagi tidak baik bagi kita, karena adanya gelombang ultraviolet A atau UVA yang berbahaya bagi kesehatan.
Baca Juga: Suara Kita Berubah Setelah Menghirup Balon Helium, Kenapa Bisa Begitu dan Amankah untuk Kesehatan?
Matahari Memancarkan Ultraviolet A dan B
Selama ini, kita sering mendengar bahwa matahari memancarkan sinar ultraviolet atau yang disingkat menjadi sinar UV.
Ternyata matahari tidak hanya memancarkan satu jenis sinar UV saja, tapi dua jenis, yaitu ultraviolet A (UVA) dan ultraviolet B (UVB).
Dua jenis sinar ultraviolet ini punya sifat merusak yang sama, namun dengan cara yang berbeda.
Sinar ultraviolet matahari terdiri dari sekitar 95 persen sinar UVA yang dikenal sebagai gelombang panjang.
Nah, sinar UVA inilah yang akan mencapai kulit dan menjadi ancaman yang lebih besar, karena jumlahnya yang lebih banyak saat mencapai Bumi.
Sinar UVA juga akan tetap menyinari Bumi, meskipun Matahari terlihat redup atau langit mendung.
Berbeda dengan UVA, sinar UVB punya panjang gelombang yang lebih pendek dari UVA, nih.
Meski sinar UVB jumlahnya lebih kecil dibandingkan UVB, tapi sinar UVB lebih kuat, nih.
Baca Juga: Mengapa Manusia Memiliki Dua Ginjal Meskipun Bisa Bertahan dengan Satu Ginjal di Tubuhnya?
Selain itu, intensitas sinar UVB punya variasi yang jauh lebih banyak, tergantung dengan lokasi geografis, waktu, hingga musim.
Kalau UVA dapat terlihat kapan dan di mana saja, maka sinar UVB lebih umum terlihat di tempat beriklim cerah daripada non-cerah.
Sinar UVA dan UVB Punya Manfaat dan Efek Samping Bagi Tubuh
Meski sinar UVA dan UVB lebih sering diketahui memberikan efek buruk bagi tubuh, sebenarnya dua jenis sinar UV ini punya manfaat dan efek samping masing-masing, lo.
Tentu saja manfaat dan efek samping ini berbeda-beda, karena UVA dan UVB memiliki karakteristik yang berbeda.
Baca Juga: Tidak Selalu 8 Gelas per Hari, Ini Cara Minum Air Putih yang Benar
Efek Samping Sinar UVA dan UVB
Sinar UVA dengan panjang gelombang yang lebih panjang dibandingkan UVB membuatnya mampu menembus lapisan kulit yang lebih dalam, yaitu dermis.
Hal ini menyebabkan sel-sel kulit lebih cepat menua dan menyebabkan kulit keriput.
Sedangkan UVB yang panjang gelombangnya lebih pendek namun lebih kuat akan merusak lapisan terluar kulit, yaitu epidermis.
Nah, kalau setelah berada di bawah sinar matahari kulit kita menjadi memerah atau terbakar, hal ini disebabkan oleh UVB yang intensitasnya lebih kuat dan merusak lapisan epidermis.
Baca Juga: Benarkah Rajin Berjemur Bisa Membuat Panjang Umur? Cari Tahu Dulu Waktu Terbaik Berjemur!
Sinar UVB juga merupakan sinar matahari yang dapat menyebabkan kanker kulit, teman-teman, karena sifatnya yang dapat secara langsung merusak DNA.
Karena sinar UVA tidak terasa panas seperti UVB, maka UVA disebut juga sebagai perusak diam-diam, nih
Alasannya, sinar UVA dapat menyerang tubuh tanpa diketahui oleh tubuh dan menyebabkan efek merusak pada tubuh.
Baca Juga: Bisa Tingkatkan Sistem Kekebalan Tubuh, Apa Lagi Manfaat Jambu Biji Bagi Kesehatan?
Tahukah kamu? Sinar ultraviolet ini dipantulkan dari pasir, air, dan salju. Bahkan 80 persen sinar UVB dipantulkan dari salju dan lebih merusak di ketinggian.
Inilah sebabnya, pemain ski dan pendaki gunung salju juga membutuhkan tabir surya meski di tempat tadi tidak terasa panas.
Manfaat Sinar UVA dan UVB
Meski selama ini sinar ultraviolet dianggap sebagai sesuatu yang buruk bagi kulit, sinar UV, baik UVA maupun UVB juga punya manfaat bagi tubuh, lo.
Berjemur di bawah sinar matahari pukul 10 pagi membantu kita mendapatkan vitamin D3 dari cahaya UVB.
Vitamin D3 inilah yang bisa meningkatkan kekebalan tubuh, jika kita berjemur di bawah sinar matahari pukul 10 pagi selama 15 - 20 menit.
Sinar UVA dan dan UVB juga membantu untuk mengobati kondisi kulit tertentu, seperti psoriasis, yaitu kondisi di mana kulit melepaskan sel-selnya terlalu cepat. Sehingga kulit akan menebal dan terlihat bersisik.
Nah, paparan sinar UV akan membantu memperlambat pertumbuhan sel-sel kulit dan meredakan gejala psoriasis.
Selain bagi manusia, sinar UVA dan UVB juga berguna bagi beberapa hewan, seperti serangga.
Cahaya UV membantu pengelihatan beberapa hewan, seperti lebah, burung, dan reptil untuk menemukan lebih banyak buah, bunga, dan biji yang sudah matang.
Sedangkan bagi serangga, sinar UV bisa membantu navigasinya, melalui emisi UV dari benda langit. Inilah sebabnya, serangga kadang terbang ke arah cahaya.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Tonton video ini juga, yuk!
Source | : | Healthline,Medical News Today |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR