Bobo.id - Hewan yang berada di laut bisa saja terbawa arus hingga ke pinggir pantai.
Akibatnya, mereka akan terdampar, baik dalam keadaan masih hidup dan bisa dikembalikan ke lautan, maupun sudah mati.
Biasanya, saat ada hewan yang terdampar di tepi pantai, banyak orang yang akan mengelilinginya, misalnya untuk memeriksa apakah hewan itu masih hidup atau tidak.
Jika sudah mati, orang-orang yang ada di sekitar akan menguburkannya atau mendorongnya agar kembali ke laut.
Baca Juga: Penciumannya Sangat Kuat, Benarkah Hiu Bisa Mencium Setetes Darah yang Ada di Lautan?
Tahukah kamu? Ternyata kita sebaiknya tidak mendekati hewan yang terdampar dan sudah mati, terutama hewan besar seperti paus.
Ketika terdampar dalam keadaan tidak hidup, tubuh paus bisa meledak, nih, teman-teman.
Hal ini bisa berakibat fatal bagi orang-orang yang ada di sekitarnya.
Wah, apa yang menyebabkan jasad paus bisa meledak saat mereka terdampar, ya?
Produksi Gas Pada Jasad Paus akan Meningkat saat Terdampar
Ketika ada paus yang terdampar dalam keadaan mati, kita sebaiknya tidak mendekati jasad paus itu, teman-teman, karena jasad paus bisa meledak.
Hal ini disebabkan oleh hal dasar yang terjadi saat paus sudah mati, yaitu berhentinya proses pernapasan dan peredaran darah.
Berhentinya proses pernapasan dan peredaran darah menyebabkan adanya penguraian sel dan jaringan oleh mikroba yang ada dalam tubuh.
Proses ini nantinya akan mengarah pada proliferasi, yaitu pengulangan siklus sel tanpa adanya hambatan.
Baca Juga: Dikenal Cuek, Ternyata Kucing Juga Menyukai Manusia! Ini Penjelasan Ilmiahnya
Nah, proses proliferasi akan menyebabkan terbentuknya gas yang menyengat, seperti metana, karbon dioksida, dan nitrogen.
Karena produksi gas dalam jasad paus semakin meningkat, hal ini akan menyebabkan jasad paus membengkak, teman-teman.
Gas dalam Jasad Paus Terhalang Lemak yang Tebal
Membengkaknya jasad paus ini disebabkan karena gas di dalam tubuhnya tidak bisa keluar dari dalam jasad paus.
Ada beberapa hal, nih, yang menyebabkan gas dalam jasad paus tidak bisa keluar dari tubuhnya.
Pertama, karena berat tubuh paus akan menutup semua lubang tempat paus biasa mengeluarkan gas dari tubuhnya, yaitu melalui mulut maupun anus.
Saat paus terdampar, lubang-lubang ini tersumbat karena berat tubuhnya sendiri, sehingga tidak ada jalan bagi gas dalam tubuhnya untuk keluar.
Faktor yang kedua adalah akibat lapisan lemak tebal yang ada di dalam tubuh paus.
Lapisan lemak yang tebal ini ternyata membuat gas dalam tubuh paus tidak bisa menembus keluar dari jasad paus.
Nah, menumpuknya gas dalam jasad paus inilah yang kemudian menimbulkan tekanan hingga menyebabkan jasad paus yang terdampar di tepi pantai bisa meledak sewaktu-waktu.
Jasad paus yang meledak ini bisa berbahaya bagi manusia yang ada di sekitarnya, karena bagian tubuhnya bisa terlempar dengan kecepatan hingga 70 kilometer per jam!
Tidak Semua Jasad Hewan akan Meledak
Meski tubuh hewan yang sudah mati akan menghasilkan gas, namun tidak semua jasad hewan akan meledak, lo.
Produksi gas pada jasad hewan dipengaruhi oleh berat hewan itu sendiri.
Semakin besar hewan, maka semakin banyak juga gas yang dilepaskan oleh tubuhnya ketika mereka mati.
Inilah sebabnya, semakin besar hewan, maka semakin besar juga kemungkinan mereka untuk meledak karena gas dalam tubuhnya.
Baca Juga: Dianggap Pembawa Kesialan, Ini Fakta-Fakta Menarik Kucing Hitam
Apa yang Harus Dilakukan saat Melihat Hewan Terdampar di Tepi Pantai?
Kita memang sebaiknya tidak mendekati hewan yang terdampar di tepi pantai, nih, baik hewan itu dalam keadaan masih hidup maupun sudah mati.
Lalu apa yang harus dilakukan saat melihat ada hewan terdampar di tepi pantai, nih, Bo?
Langkah paling tepat yang harus dilakukan adalah dengan mengubungi petugas yang ada di pantai, misalnya penjaga pantai, polisi, maupun petugas penyelamatan hewan.
Hal ini dilakukan berkaitan dengan kondisi kesehatan hewan-hewan yang terdampar.
Hewan yang terdampar sebenarnya tidak hanya karena terbawa arus ombak, tapi hewan-hewan memilih berenang ke tepi pantai karean sedang sakit dan membutuhkan pertolongan medis.
Baca Juga: Ada Jenis Kambing yang Bisa Pingsan Jika Sedang Ketakutan, Apa Sebabnya?
Nah, jika hewan yang sedang sakit ini dikembalikan ke laut, nantinya mereka justru tidak bisa bertahan hidup di laut.
Kalau tenaga medis menangani hewan yang sakit, maka nantinya hewan yang sakit bisa mendapat penanganan yang tepat.
Sedangkan jika hewan yang terdampar sudah mati, maka petugas akan melakukan penanganan yang tepat untuk menguburkannya.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Yuk, tonton video ini juga!
Source | : | Science ABC |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR