Bobo.id - Saat sakit, ada berbagai jenis obat yang diresepkan oleh dokter, bisa obat padat berupa kapsul, pil, atau tablet, obat bubuk, maupun obat cair berupa sirup.
Biasanya, obat sirup banyak diresepkan kepada anak-anak, agar lebih mudah ditelan.
Nah, jika diperhatikan, pada kemasan obat sirup ada tulisan untuk mengocok atau mencampur obat lebih dulu.
Mengapa obat sirup harus dicampur dengan cara mengocoknya terlebih dulu, ya?
Baca Juga: Rutin Minum Segelas Jus Jahe yang Dicampur Wortel Bisa Cegah Penyakit Berbahaya, Ini Cara Membuatnya
Ada Berbagai Jenis Obat Sirup
Setiap obat berbentuk sirup mungkin kelihatannya sama, nih, namun ternyata ada berbagai jenis obat sirup.
Dari situs HelloSehat, dijelaskan bahwa adatiga jenis obat berbentuk sirup, lo.
Nah, sebelum mengetahui mengapa obat sirup perlu dikocok lebih dulu, ketahui berbagai jenis obat sirup lebih dulu, yuk!
1. Jenis Larutan Cair atau Solution
Obat sirup berjenia solution merupakan obat sirup yang paling banyak diual di pasaran serta diresepkan untuk pasien.
Alasannya, obat sirup solution dianggap sebagai obat yang paling nyaman dan mudah digunakan oleh pasien, seperti anak-anak dan lansia.
Obat sirup jenis solution bersifat homogen, atau seluruh kandungannya sudah larut menjadi satu.
Ini artinya, volume dan dosis obat jumlahnya tepat, sesuai dengan yang dibutuhkan saat dituang ke sendok takar, nih.
Namun obat sirup solution mengandung gula yang cukup tinggi, sehingga teksturnya kental. Karena rasanya yang manis, obat ini banyak disukai oleh anak-anak.
Baca Juga: Virus Penyebab COVID-19 Bisa Masuk Lewat Mata, Apakah Air Mata Bisa Menyebarkan Virus?
2. Suspensi
Selain obat sirup jenis solution, ada juga obat sirup jenis suspensi, yang cukup berbeda dengan jenis solution.
Kandungan di dalam obat suspensi tidak seluruhnya larut, atau yang biasa disebut juga bersifat heterogen.
Inilah sebabnya, kalau diperhatikan, ada partikel kecil dalam obat yang tidak larut.
Beberapa obat yang berbentuk suspensi misalnya antibiotik cair atau paracetamol.
Baca Juga: Sering Dianggap Buruk, Rasa Bosan Ternyata Juga Bisa Memicu Kreativitas!
3. Emulsi
Jenis obat sirup berikutnya adalah berjenis emulsi, yang mirip dengan obat suspensi.
Obat sirup emulsi adalah obat yang terdiri dari dua cairan yang disatukan menjadi satu formulasi yang sama.
Namun dua cairan ini tidak larut menjadi satu, kemudian ditambahkan zat penstabil untuk menjaga obat tetap stabil.
4. Eliksir
Saat ini, obat eliksir sudah jarang digunakan dan ditemui, nih, teman-teman,
Obat eliksir mengandung alkohol dengan tingkat yang berbeda, berkisar antara lima hingga 40 persen di dalamnya.
Kandungan alkohol di dalam obat sirup eliksir berfungsi agar seluruh kandungan dalam obat dapat tercampur merata.
Tidak Semua Obat Sirup Harus Dikocok Sebelum Diminum
Pada kemasan obat sirup, biasanya ada anjuran untuk mengocok atau mencampurnya sebelum meminum obat.
Nah, hal ini ternyata tidak harus dilakukan pada semua jenis obat sirup, teman-teman.
Hanya beberapa obat sirup saja yang perlu dikocok sebelum diminum. Contohnya, obat sirup solution tidak perlu dikocok dulu sebelum diminum.Namun
Namun hal ini berbeda dengan obat suspensi dan emulsi, yang harus dikocok dulu sebelum diminum.
Baca Juga: Sedang Diminati Banyak Orang, Apakah Mengonsumsi Makanan Organik Lebih Sehat?
Mengapa Obat Sirup Harus Dikocok Dulu Sebelum Diminum?
Anjuran untuk mengocok obat sirup sebelum diminum ini tergantung dari jenis obat itu.
Namun tujuan utama anjuran ini harus dilakukan adalah agar seluruh kandungan di dalam obat tercampur merata menjadi satu.
Obat sirup jenis solution tidak perlu dicampur lebih dulu karena larutan di dalamnya sudah menjadi satu.
Berbeda dengan obat suspensi atau emulsi, yang memiliki partikel obat yang tidak larut.
Maka dengan mengocoknya lebih dulu, maka seluruh partikelnya akan tercampur menjadi satu.
Lalu apa yang terjadi jika obat yang harusnya dikocok tapi tidak dikocok dulu sebelum diminum?
Jika tidak dikocok lebih dulu, maka volume obat yang dituangkan ke sendok takar tidak bisa sesuai dengan dosis yang sudah ditentukan, teman-teman.
Baca Juga: Bisa Jaga Kesehatan Jantung dan Menurunkan Kadar Gula Darah, Ini Manfaat Terung Ungu
Misalnya, ada satu kandungan obat yang lebih banyak, tapi kandungan lainnya jumlahnya lebih sedikit.
Akibatnya, obat tidak akan bekerjasecara maksimal untuk mengobati penyakit yang kita alami.
Nah, maka penting bagi kita untuk selalu memperhatikan dengan seksama intruksi dalam mengonsumsi obat dan dosis obat yang harus dikonsumsi.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | Hello Sehat |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR