Bobo.id – Siapa di antara teman-teman yang tahun ini mulai berpuasa?
Meski sedang dalam masa pandemi seperti ini, tetap semangat puasa, ya, teman-teman!
Mumpung sedang beraktivitas di rumah, mungkin teman-teman bisa membantu orang tua menyiapkan menu berbuka puasa.
Salah satu menu buka puasa yang identik dengan bulan puasa adalah kolak. Apa kamu suka makan kolak?
Jika iya, kolak jenis apa saja yang kamu sukai? Indonesia punya banyak sekali jenis kolak, ada kolak biji salak, kolak ubi, dan yang paling populer kolak pisang.
Kali ini, kita cari tahu asal-usul kolak mulai dikonsumsi saat bulan puasa!
Asal-Usul Kolak yang Identik jadi Takjil Buka Puasa
Sebenarnya, kita bisa mengonsumsi kolak kapan saja, selain bulan Ramadan.
Tapi menu kolak memang lebih sering dibuat dan dinikmati saat bulan Ramadan tiba, terutama sebagai takjil untuk berbuka puasa.
Baca Juga: Sering Disantap saat Buka Puasa, Inilah Bahayanya Jika Makan Gorengan Setiap Hari!
Menurut sejarawan dan penulis buku Jejak Rasa Nusantara: Sejarah Makanan Indonesia, pak Fadly Rahman, kolak bisa jadi mendapatkan pengaruh dari budaya Arab.
Menurut beliau, kata kolak kemungkinan berasal dari kata "khalik".
Kata "khalik" dalam bahasa Arab berarti sang pencipta atau Tuhan, teman-teman.
Rupanya, banyak pakar sejarawan yang menyebut kolak sebagai sarana untuk menyebarkan agama Islam di masa lalu.
Namun, belum ada sumber yang pasti mengenai kolak sebagai sarana penyebaran agama Islam.
Kolak, Makanan dari Perpaduan Budaya
Di sisi lain, menurut pak Fadly, bahan-bahan yang digunakan dalam membuat kolak bisa membenarkan teori bahwa kolak merupakan salah satu saran penyebaran agama Islam di Indonesia, teman-teman.
Gula aren yang digunakan dalam pembuatan bahan kolak bisa ditemukan di mana saja di Indonesia.
Kemudian, bahan-bahan kolak lainnya seperti pisang dan ubi juga banyak tumbuh di negara tropis di Indonesia.
Pak Fadly mengatakan artinya bahan makanan pembuat kolak ini sudah tersebar di seluruh Indonesia sebagai perpaduan budaya lokal dan penyebaran Islam.
Baca Juga: Ramadan Segera Tiba, Pernah Tahu Bagaimana Cara Menentukan Awal Bulan Ramadan? Cari Tahu, yuk!
Menurut artikel situs sejarah Historia, arkeolog pak Dwi Cahyono mengatakan bahan pisang kepok yang digunakan dalam kolak berhubungan dengan bahasa jawa "kapok" yang artinya jera.
Artinya mengingatkan manusia agar jera berbuat dosa dan bertaubat pada Tuhan.
Kemudian bahan ubi dalam bahasa Jawa dikenal dengan "telo pendem", yang diartikan mengubur kesalahan dalam-dalam.
Selain itu, santan dalam bahasa Jawa disebut "santen" yang menjadi kependekan dari "pangapunten" atau permohonan maaf.
Selain itu pak Dwi juga menambahkan kalau orang Timur Tengah menyukai makanan manis, sehingga mungkin resep asli kolak dibawa dari sana.
Wah, menu takjil favorit banyak orang ini ternyata punya cerita di baliknya, ya!
Baca Juga: Sering Dijadikan Takjil, Apa Bedanya Cincau Hitam dan Cincau Hijau?
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | Kompas.com,Historia |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR