Bobo.id - Seperti apa sejarah lengkap perjanjian Saragosa? Dan apa saja isi dan dampak perjanjian itu? Yuk, kita cari tahu!
Apakah teman-teman tahu negara apa saja yang pernah menjelajah Indonesia?
Mungkin banyak dari kamu yang menyebut Belanda. Hal ini karena Belanda adalah negara yang paling lama menjajah Indonesia, yaitu sekitar 350 tahun.
Kemudian kamu juga mungkin mengingat Jepang yang menjadi penjajah terakhir sebelum akhirnya Indonesia merdeka.
Namun, ada beberapa negara lain yang ternyata pernah menajajah negara kita, lo. Prancis, Inggris, Portugis, dan Spanyol juga pernah menjajah kita.
Portugis adalah negara pertama yang menjajah Indonesia karena maenemukan kekayaan alam berupa rempah-rempah di Maluku.
Kemudian disusul oleh Spanyol yang juga memiliki maksud yang sama.
Kedatangan Spanyol ini menimbulkan pertikaian antara kedua negara, yaitu Portugis dan Spanyol. Hal ini karena kedua negara ini sudah pernah memiliki perjanjian sebelumnya, yaitu perjanjian Tordesillas.
Karena terjadi pertikaian lagi, akhirnya dibuatlah perjanjian baru yang dikenal dengan nama perjanjian Saragosa.
Seperti apa sejarah lengkap perjanjian Saragosa? Dan apa saja isi dan dampak perjanjian itu? Yuk, kita cari tahu!
Latar belakang Perjanjian Saragosa
Dikutip dari South East Asia, Colonial History: Imperialism before 1800 (2001), pada 1494, keduanya bersepakat membelah dunia menjadi dua bagian lewat Perjanjian Tordesillas.
Garis lurus ditarik dari Kutub Utara ke Kutub Selatan di Kepulauan Tanjung Harapan.
Spanyol berkuasa atas sisi barat, sementara Portugis mendapat sisi timur.
Kondisi ini membuat Portugis berlayar ke arah Afrika, mengitari pantai barat benua itu dan menemukan India.
Tak berhenti di India, bangsa Portugis berlayar terus ke tenggara dan menemukan Indonesia.
Pada 1509, Portugis di bawah komando Diogo Lopes de Sequeira sampai ke Malaka. Namun baru pada 1511, Portugis menaklukkan Malaka.
Kejayaan Portugis di Malaka tak bertahan lama. Portugis pun terus menjelajah 'Kepulauan Rempah-rempah" hingga ke timur.
Baca Juga: Perjanjian Antartika
Pada 1512, Portugis menemukan Maluku, pusat rempah-rempah. Portugis segera bersekutu dengan Ternate, kerajaan setempat dan membangun benteng di sana.
Namun pada 1521, Spanyol tiba di Maluku setelah sebelumnya menemukan Filipina.
Kedatangan Spanyol menjadi ancaman bagi Portugis. Sebab saat itu Portugis memonopoli perdagangan di Maluku.
Portugis dan Spanyol pun bersaing dengan memanfaatkan permusuhan kerajaan lokal.
Selama hampir satu dekade, keduanya berperang. Spanyol bersekutu dengan Tidore untuk melawan Portugis yang bersekutu dengan Ternate.
Keduanya sebenarnya sudah mencoba menyelsaikan antara 1525 hingga 1528. Portugis dan Spanyol masing-masing mengirimkan astronom, kartograf, navigator, dan ahli matematika untuk membagi Maluku sesuai dengan Perjanjian Torsedillas.
Sebab di Perjanjian Torsedillas, benua Asia hingga Asia Tenggara belum ditemukan dan disepakati pembagiannya.
Baca Juga: 5 Fakta Seputar Kelapa, Tanaman yang Pertama Kali Dinamai oleh Orang Portugis
Isi Perjanjian Saragosa
Pada 22 April 1529, keduanya bertemu di Saragosa, Spanyol dan bersepakat lewat Perjanjian Saragosa.
Perjanjian Saragosa berisi garis demarkasi sekitar 297,5 leagues (952 mil laut) dari Maluku.
Lewat Perjanjian ini, Portugis berkuasa atas semua benua dan laut di barat garis itu, termasuk Asia dan kepulauan-kepulauan yang ditemukannya.
Sementara Spanyol hanya mendapat Samudra Pasifik. Portugis tak mempermasalahkan Spanyol menguasai Filipina.
Dampak Perjanjian Saragosa
Spanyol harus meninggalkan Maluku dan memusatkan kegiatannya di Filipina
Portugis tetap melakukan aktivitas perdagangan di Maluku.
Spanyol akhirnya angkat kaki dan Portugis kembali memonopoli perdagangan di Maluku.
(Penulis: Nibras Nada Nailufar)
Baca Juga: Berbeda dari Negara Lain, Lagu Kebangsaan Spanyol Tidak Ada Liriknya, Kok, Bisa?
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR