Minggu lalu, Chao juga minta dibelikan mantel baru. Musim dingin telah tiba, ia ingin sekali memakai mantel baru ke sekolah.
Mantel lamanya memang masih bagus. Namun, Chao bosan kalau hanya punya satu mantel. Sayangnya, ibunya menggeleng dan berkata,
“Uang Ibu tidak cukup, Chao. Bulan ini, Ibu akan membelikan mantel untuk saudaramu yang ketiga. Mantelnya sudah sangat usang.”
Hmm, Chao terpaksa mengalah lagi.
Suatu hari, Chao melamun di ruang tamu. Di meja tamu, tampak ada beberapa potong oleh-oleh camilan yang tadi dibawa teman-teman ibu Chao.
Baca Juga: Inilah 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Kamu Lebih Suka yang Mana?
Masih tersisa satu buah peach, satu kue lapis, satu kue bulan, satu kue kacang merah, dan satu mantau.
Karena tamu Ibu sudah pulang, Chao ingin sekali mencicipi salah satu makanan itu. Tangannya sudah terulur.
Namun tiba-tiba, saudara keempat, kelima, keenam dan ketujuh berlari masuk ke ruangan itu. Mereka berebutan dan masing-masing mengambil satu camilan itu. Chao lagi-lagi tidak kebagian apa pun.
Saat mundur menghindar dari keenam saudaranya, Chao melihat ada sebuah jeruk di bawah meja tamu. Chao segera memungutnya.
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR