Bobo.id – Pernahkah teman-teman membayangkan astronaut yang bekerja di Stasiun Antariksa Internasional?
Di Stasiun Antariksa Internasional, astronaut bisa melihat Matahari terbit dan terbenam berkali-kali dalam satu hari, lo! Yaitu sampai 16 kali sehari.
Kok bisa begitu, ya?
Kalau astronaut di Stasiun Antariksa Internasional bisa melihat matahari terbit dan terbenam, bagaimana aturan puasa astronaut Muslim di sana, ya?
Ayo, kita cari tahu!
Bagaimana Aturan Puasa Astronaut di Stasiun Antariksa Internasional?
Pada waktu tertentu, astronaut harus bekerja di Stasiun Antariksa Internasional, teman-teman.
Di sana, astronaut bisa melihat Matahari terbit dan terbenam berkali-kali, lo.
Ini disebabkan oleh Stasiun Antariksa Internasional yang bergerak dengan kecepatan 27.700 kilometer per jam, dan mengitari Bumi setiap 92 menit sekali.
Sehingga, para astronaut di Stasiun Antariksa Internasional bisa melihat pemandangan Matahari terbit dan terbenam sekitar 15 – 16 kali sehari.
Kalau begitu, bagaimana aturan puasanya, ya? Karena, berpuasa kan, waktunya dari sebelum Matahari terbit hingga Matahari terbenam?
Baca Juga: Inilah Rahasia Cara Astronaut Tetap Beraktivitas di Ruang Angkasa!
Ternyata, dulu pernah ada seorang astronaut bernama Sheikh Muzaphar Shukor yang bertugas ke Stasiun Antariksa Internasional pada Oktober 2007.
Saat itu puasa Ramadan masih berjalan dan beliau ingin tetap berpuasa.
Untuk hal itu, Dewan Fatwa Nasional Malaysia pernah menerbitkan buku panduan untuk beribadah di Stasiun Antariksa Internasional.
Menurut Dewan Fatwa Nasional Malaysia, astronaut tetap bisa melakukan puasa seperti bisa.
Namun, ada yang berbeda, yaitu jadwal waktu sahur, puasa, dan berbukanya mengikuti waktu di mana roket keberangkatannya diluncurkan.
Jadi, misalnya roket astronaut itu diluncurkan di Amerika Serikat, maka astronaut itu berpuasa mengikuti waktu puasa di sana.
Pilihan lainnya bagi astronaut adalah menggantikan kewajiban berpuasa nanti saat sudah kembali ke Bumi.
Ketentuan Ibadah Astronaut di Stasiun Antariksa Internasional
Umat Muslim memiliki kewajiban Ibadah sehari-hai berupa salat yang dilakukan lima waktu.
Bagaimana jika astronaut Muslim di Stasiun Antariksa Internasional akan melakukan ibadah salat, ya?
Baca Juga: Ketahui Cara Astronaut Bertahan di Ruang Angkasa dan Nama-Nama Benda Antariksa di Video Ini
Dewan Fatwa Nasional Malaysia menyebutkan bahwa waktu salat para astronaut di Stasiun Antariksa Internasional disesuaikan dengan zona waktu diluncurkannya roket astronaut.
Nah, karena salat harus dilakukan menghadap kiblat yaitu Kabah di Mekkah, astronaut bisa menggunakan gambar Kabah atau Bumi sebagai kiblatnya, jika arah Kabah atau Mekkah sulit ditentukan.
Untuk berwudu sebelum salat, astronaut bisa menggunakan tisu basah ataupun handuk basah yang tersedia di sana, sebagai pengganti air bersih.
Begitulah cara astronaut beribadah di Stasiun Antariksa Internasional!
Baca Juga: Matahari Terbit 16 Kali di Stasiun Antariksa, Bagaimana Astronaut Bisa Tidur?
(Penulis: Willa Widiana/National Geographic Indonesia)
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | National Geographic Indonesia,Bobo.id |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR