Namun, menurut ahli sejarah, tradisi jabat tangan modern untuk saling menyapa satu sama lain baru mulai dilakukan manusia pada abad ke-19 atau tahun 1800-an.
Ini karena pada saat itu, bersalaman baru dianggap sebagai gestur yang sebaiknya hanya dilakukan antar teman.
Nah, jabat tangan atau bersalaman sendiri pada masa-masa sebelum Masehi digunakan untuk membuat perjanjian, seperti perjanjian perdamaian konflik.
Sedangkan, bersalaman atau berjabat tangan yang digunakan untuk saling menyapa, justru lebih sulit ditelusuri asal-usulnya, lo.
Bersalaman untuk Saling Menyapa
Salah satu petunjuk awal jabat tangan modern untuk saling menyaoa ini ditemukan ahli sejarah dalam sebuah tulisan Jerman yang diterjemahkan dari Bahasa Prancis, yang berjudul Gargantua and Pantagruel karya Rabelais.
Ketika seorang karakter bertemu dengan Gargantua, dalam terjemahan bahasa Jerman itu tertulis aktivitas yang merujuk pada berjabat tangan. Sayangnya, terjemahan dalam bahasa Inggrisnya diartikan berbeda.
Menurut ahli sejarah, tulisan dalam terjemahan bahasa Jerman ini merupakan salah satu tanda tradisi bersalaman untuk saling menyapa.
Ada juga yang menyebutkan bahwa tahun 1607, penulis yang dipercaya berasal dari Skotlandia, James Cleland, menerangkan bahwa ia lebih suka bersalaman dengan dua tangan kanan dengan orang lain dalam sebuah pertemuan, dibandingkan membungkuk dan mencium punggung tangan.
Baca Juga: Begini Salam Persahabatan di Selandia Baru, Apa Namanya, ya?
Source | : | Mental Floss |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR