Kemudian, para ahli menyebut bahwa pernyataan James Cleland itu justru menunjukkan bahwa ia lebih senang kembali menyapa seseorang dengan cara yang lebih tradisional di Eropa.
Menurut ahli sejarah, selama berabad-abad, bersalaman tergantikan dengan cara menyapa yang melihat pangkat seseorang, yaitu membungkuk.
Di sisi lain, saat itu masih ada juga masyarakat Eropa yang mempertahankan bersalaman, misalnya di sebuah kota di Belanda, masyarakatnya menggunakan jabat tangan sebagai bentuk kesepakatan setelah berselisih.
Pada abad ke-17, kelompok keagamaan yang disebut the Quakers juga menggunakan tradisi bersalaman karena mereka menjunjung persamaan antara satu orang dan orang lainnya (tidak dibedakan status, pangkat, hak).
Lalu, sejak kapan cara bersalaman mulai banyak dilakukan banyak orang untuk menyapa satu sama lain?
Seiring dengan pangkat sosial yang mulai menghilang di Eropa, maka jabat tangan atau bersalaman mulai banyak kembali dilakukan banyak orang di tahun 1800-an, dan bertahan sampai sekarang.
Begitulah sedikit kisah tentang kebiasaan manusia yang bersalaman untuk saling menyapa, teman-teman.
Baca Juga: Asal-usul Tradisi Mudik di Indonesia, Ternyata Sudah Ada dari Zaman Majapahit!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Lihat video ini juga, yuk!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Mental Floss |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR