Bobo.id – Setelah makan, mulut sapi masih terlihat mengunyah. Proses ini dikenal sebagai memamah biak. Mengapa sapi mengunyah kembali makanannya, ya?
Baca Juga: Tidak Hanya Nasi Putih, Karbohidrat Juga Bisa Kita Dapatkan dalam 6 Makanan Ini!
Herbivora yang Menjadi Mangsa Karnivora
Sapi termasuk hewan pemakan tumbuhan atau herbivora.
Makanan utamanya adalah rumput. Rumput biasanya tumbuh di padang yang luas tanpa penghalang.
Kita dapat melihat sapi-sapi ini dengan mudah saat mereka sedang makan di padang rumput.
Hewan-hewan pemangsa juga dapat melihat sapi yang sedang makan ini.
Di alam bebas, sapi menjadi bahan makanan bagi hewan pemakan daging atau karnivora.
Baca Juga: Hidung Terasa Dingin Bisa Jadi Tanda Otak Kelelahan, Apa Hubungannya, ya? Ayo, Cari Tahu!
Makan Sebanyak-Banyaknya
Sapi kemudian mengembangkan kebiasaan untuk melindungi dirinya.
Sapi memakan makanan secepat-cepatnya supaya dapat kembali ke tempat yang aman.
Makanan yang berupa dedaunan itu belum dikunyah dengan baik.
Setelah makan, barulah sapi mengunyahnya kembali.
Makanan yang sudah masuk ke dalam lambung itu dikeluarkan lagi ke mulut.
Setelah halus, makanan itu ditelan kembali.
Kebiasaan makan seperti ini tetap dilakukan walaupun sapi tidak selalu tinggal di padang rumput.
Baca Juga: Sering Dialami Banyak Orang, Ternyata Ini Penyebab Leher Terasa Sakit saat Bangun Tidur!
Memiliki Empat Lambung
Proses pencernaan pada sapi ini berbeda dengan manusia.
Hewan pemamah biak seperti sapi ini disebut ruminansia.
Sapi memiliki 4 lambung atau perut, yaitu perut besar, perut jala, perut buku, dan perut masam.
Sapi juga memiliki usus yang panjang sekali.
Selain sapi, proses pencernaan seperti ini juga dimiliki oleh kerbau, kambing, domba, dan jerapah.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Tonton video ini juga, yuk!
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR