Bobo.id - Selain Bumi, ada tujuh planet lainnya yang termasuk dalam anggota tata surya.
Ada planet terbesar, yaitu Jupiter, sedangkan Merkurius merupakan planet terkecil, dan Bumi berada di urutan kelima.
Delapan planet ini memang memiliki ukuran yang berbeda-beda, namun sebenarnya ada satu kesamaan yang bisa kita lihat, lo.
Kesamaan dari semua planet yang ada di sistem tata surya ini adalah bentuknya yang seluruhnya adalah bulat.
Nah, ternyata ada satu faktor penting yang bisa menyebabkan planet di sistem tata surya kita menjadi berbentuk bulat.
Namun benarkah semua planet bentuknya sama-sama bulat?
Ayo, ketahui penjelasannya!
Baca Juga: Ada Asteroid yang Pernah Memicu Kepunahan Massal di Bumi, Ketahui 5 Fakta Asteroid Lainnya, yuk!
Bentuk Bulat yang Dimiliki oleh Planet Disebabkan Gaya Gravitasi
Seluruh isi Bumi tidak melayang dan kita bisa berjalan dengan baik disebabkan karena adanya gravitasi.
Selain membuat benda tidak melayang, gravitasi ternyata juga menjadi penyebab seluruh planet di tata surya kita berbentuk bulat, teman-teman.
Gravitasi yang dimiliki sebuah planet akan menarik materi pembentuk planet secara merata dari semua sisi.
Sebuah planet terbentuk dari berbagai materi yang berkumpul menjadi satu hingga akhirnya membentuk planet.
Baca Juga: Matahari Terbit 16 Kali di Stasiun Antariksa, Bagaimana Aturan Puasa bagi Astronaut di Sana?
Materi pembentuk planet ini nantinya akan berbenturan dan mengumpul menjadi satu.
Setelah beberapa saat, kumpulan materi tadi akan memiliki jumlah gravitasi yang baik, tergantung dari ukuran materi tadi. Semakin besar materi pembentuk, maka semakin besar gravitasi yang dimiliki.
Nah, saat sebuah planet sudah berukuran cukup besar, ia akan mulai membersihkan benda-benda yang ada di sekitar jalur orbitnya.
Selain itu, planet juga akan menggunakan gravitasinya untuk menangkap benda lain di sekitarnya sampai membuat ukurannya semakin besar.
Baca Juga: Apa Bedanya Benda Langit Asteroid, Komet, Meteoroid, Meteor, dan Meteorit?
Tarikan dari gaya gravitasi akan menarik benda-benda secara merata dari semua sisi planet.
Benda-benda pembentuk planet akan ditarik dari pusat atau bagian inti menuju bagian tepi planet.
Dengan tarikan gravitasi inilah, maka akan membentuk planet menjadi berbentuk bola.
Baca Juga: Jadi Planet Terbesar di Tata Surya, Inilah Perbandingan Jupiter dengan Bumi
Ternyata Tidak Semua Planet Berbentuk Bulat
Meskipun semua planet berbentuk bulat, tapi tidak semua planet berbentuk bulat sempurna, lo, teman-teman.
Ada planet yang berbentuk bulat sempurna, tapi ada juga yang lebih tebal di salah satu bagian lain.
Planet yang dianggap berbentuk bulat sempurna adalah Merkurius dan Venus, teman-teman.
Sedangkan planet Saturnus dan Jupiter memiliki bentuk yang agak lebih tebal di bagian tengahnya, yaitu di sepanjang garis khatulistiwa.
Baca Juga: Sebenarnya Berwarna Putih, Mengapa Matahari Terlihat Kuning atau Oranye?
Hal ini terjadi karena saat planet berputar di awal terbentuknya, bagian tepian akan bergerak lebih cepat dibandingkan bagian tengahnya.
Di sepanjang garis khatulistiwa sebuah planet, gravitasi akan menahan bagian tepi, tapi ketika planet mulai berputar, benda-benda juga akan bergerak.
Namun karena adanya gravitasi, planet Saturnus dan Jupiter yang berukuran besar serta berputar dengan cepat berhasil menyatu di bagian tengah atau garis khatulistiwa.
Inilah sebabnya dua planet besar ini lebih tebal di bagian tengahnya.
Sedangkan planet Bumi dan Mars tidak memiliki ketebalan yang sama dengan Saturnus maupun Jupiter di bagian khatulistiwa. Sehingga dapat dikatakan planet Bumi serta Mars cukup bulat, nih, teman-teman.
Hal ini disebabkan karena Bumi dan Mars tidak berputar secepat dua planet raksasa tadi.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Tonton video ini juga, yuk!
Source | : | NASA |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR