Bobo.id - Meski kertas dan buku belum ditemukan, Kekaisaran Asyur sudah memiliki perpustakaan. Apa saja yang ada di dalam perpustakaan itu? Yuk, kita cari tahu!
Ditemukan di Ibu Kota Kuno
Pada tahun 1849, Austen Henry Layard, seorang arkeolog Inggris, sedang melakukan penggalian di Kota Mosul, Irak.
Austen Henry Layard sedang mempelajari mengenai Kota Niniwe, ibu kota dari Kerajaan Asyur yang berdiri di sini sekitar 2000 tahun lalu.
Ada banyak temuan dari penggalian kota ini, salah satu yang sangat menarik adalah ribuan lempeng dari tanah liat berisi berbagai tulisan.
Ribuan lempeng tanah liat itu ditemukan di lokasi yang disebut Istana Barat Daya.
Baca Juga: Istana Ini Sebenarnya Terdiri dari 5 Lantai, 4 Lantainya Tersembunyi di Dalam Air
Dahulu, istana itu merupakan tempat tinggal Raja Sanherib yang memerintah Kerajaan Asyur dari tahun 705-681 SM (Sebelum Masehi).
Tiga tahun setelah penemuan pertama, lempeng tanah liat yang tidak kalah banyaknya juga ditemukan di istana Raja Asyurbanipal yang memerintah pada tahun 668 - 627 SM.
Sayangnya, para peneliti tidak mencatat dengan detail setiap lokasi penemuan lempeng.
Ketika ribuan lempeng itu tiba di Eropa, seluruh lempeng dari kedua lokasi itu bercampur baur jadi satu.
Akibatnya, hingga kini para peneliti pun kesulitan untuk melihat perbedaan di antara kedua lokasi perpustakaan istana itu.
Raja yang Suka Membaca
Meskipun dikenal sebagai panglima perang yang tangguh, Raja Asyurbanipal juga terkenal sebagai raja yang suka membaca dan mengoleksi teks.
Raja Asyurbanipal juga menguasai Bahasa Akkadia dan Bahasa Sumeria.
Karena kesukaannya itu, Raja Asyurbanipal mengirim juru tulis ke setiap daerah Kekaisaran Asyur untuk mengumpulkan teks-teks kuno.
Pada tahun 612 SM, Niniwe dihancurkan dan istana-istananya dibakar.
Meski api menghancurkan perpustakaan, lempengan-lempengan tanah liat itu justru terpanggang dan menjadi awet, sehingga masih bertahan hingga saat ini.
Baca Juga: Tadinya Buku Buangan, Sekarang Menjadi Buku Perpustakaan di Turki
Namun, teks-teks lain yang dibuat di atas papan malam hancur tidak bersisa.
Berbagai Teks Sastra, Pengetahuan, dan Dokumen
Sebagian besar teks di lempeng tanah liat tersebut ditulis dalam Bahasa Akkadia dengan huruf cuneiform atau aksara paku.
O iya, huruf ini merupakan salah satu sistem huruf tertua di dunia, lo.
Saat itu, para juru tulis juga sudah mengenal gaya tulisan. Ada tulisan yang dibuat dengan gaya Neo-Babel dan ada pula yang ditulis dalam gaya Asyur.
Teks dari perpustakaan Asyurbanipal dapat dipisahkan menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah sastra dan pengetahuan, seperti tentang ramalan, kepercayaan, kesehatan, matematika, sejarah, serta epos.
Beberapa teks terkenal yang ditemukan adalah karya puisi Babel kuno berjudul Epos Gilgames, dan kisah penciptaan berjudul Enuma Elis.
Kelompok lainnya adalah teks dokumen hukum. Ada berbagai dokumen hukum mencakup surat, kontrak, dan tulisan administrasi.
O iya, lempeng-lempeng ini juga memiliki bentuk yang berbeda-beda, tergantung isinya. Misalnya, lempeng bersisi empat untuk tulisan keuangan dan bulat untuk pertanian.
Totalnya, ada lebih dari 30.000 lempeng di perpustakaan tersebut!
Kini, lempeng-lempeng dari Perpustakaan Asyurbanipal itu disimpan di British Museum, Inggris.
Baca Juga: Mesopotamia, Peradaban Kuno yang Melahirkan Sistem Matematika Dasar
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | Eva Jessica |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR