Respirasi aerobik adalah reaksi pemecahan senyawa glukosa. Untuk melakukan respirasi aerobik ini diperlukan oksigen.
Sedangkan semakin tinggi ketinggian yang ditempuh oleh serangga, makin sedikit pula oksigen yang bisa didapatkan serangga.
Kepadatan udara juga memengaruhi seberapa tinggi serangga bisa terbang, nih, teman-teman.
Saat kepadatan udara mencapai tingkat yang rendah, serangga harus membuka sayap lebih lebar untuk menghasilkan daya angkat yang lebih kuat.
Baca Juga: Benarkah Hewan Otak Besar Lebih Cerdas daripada Hewan Otak Kecil?
Untuk mendorong tubuh mereka melawan tekanan udara yang rendah dan menghasilkan kekuatan untuk tetap bergerak lebih tinggi, hanya ada sedikit molekul bagi sayap serangga.
Dari penelitian yang dilakukan tahun 2014 dengan melibatkan beberapa lebah dalam kotak bertekanan udara rendah, para peneliti melihat serangga mengubah gerakan sayap mereka, nih.
Berubahnya gerakan sayap ini membuat mereka bisa beradaptasi pada berkurangnya tekanan udara.
Para peneliti awalnya menduga serangga akan menggerakkan sayap lebih cepat agar bisa terbang lebih tinggi, tapi ternyata serangga akan mengepakkan sayapnya lebih lebar.
Baca Juga: Selain 2 Mata Utama, Iguana Ternyata Memiliki Mata Ketiga yang Juga Penting, Apa Fungsinya, ya?
Tindakan ini efektif untuk meningkatkan jumlah udara yang membantu membawa tubuh mereka lebih tinggi.
Penelitian ini menunjukkan kalau ketinggian yang bisa ditempuh serangga, terutama lebah, tidak dibatasi oleh kemampuan terbang mereka, tapi oleh faktor lain, seperti adanya ketersediaan makanan.
Namun saat ini para peneliti masih kesulitan untuk mencari bentuk adaptasi lain yang dilakukan oleh serangga saat terbang, karena masih banyak bentuk tubuh serangga yang dipelajari.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | Livescience |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR