Bobo.id – Apa di antara teman-teman ada yang suka mengunyah permen karet?
Sebagian teman-teman mungkin ada yang suka makan permen karet karena bisa membuat balon gelembung. Hihi…
Ada juga yang suka makan permen khusus untuk membuat napas kembali segar setelah makan.
Beda dengan permen lainnya, permen karet dikonsumsi dengan dikunyah-kunyah, sampai rasa permen itu hilang. Bahkan, ada orang yang terus mengunyah permen karet dalam waktu lama.
Sebenarnya, kebiasaan mengunyah permen karet itu baik atau tidak, ya?
Kandungan dalam Permen Karet
Permen karet ada banyak jenisnya, teman-teman. Permen yang satu ini memang bertujuan untuk dikunyah dan bukan untuk ditelan.
Biasanya, resep dasar permen karet diberi tambahan pemanis atau rasa tertentu.
Bahan pembuatan permen karet yang memiliki label makanan tentu sudah melewati proses pemeriksaan agar aman.
Permen karet biasanya diberi bahan tambahan yang berfungsi sebagai pengawet makanan. Namun, biasanya pengawet itu digunakan dalam jumlah yang aman, kok.
Baca Juga: Apa yang Terjadi di Dalam Tubuh Jika Kita Menelan Permen Karet?
Manfaat Kebiasaan Mengunyah Permen Karet
Bagi Otak
Menurut beberapa penelitian, mengunyah permen karet sambil mengerjakan suatu pekerjaan bisa meningkatkan beberapa fungsi otak. Misalnya seperti kesiagaan, ingatan, pemahaman, dan pembuatan keputusan.
Di sisi lain, ada juga beberapa penelitian yang menyebutkan bahwa mengunyah permen karet saat mengerjakan tugas juga bisa menganggu, namun bisa membantu fokus lebih lama.
Mengunyah permen karet juga disebut bisa mengurangi stres dan memperbaiki suasana hati.
Bagi Gigi dan Mulut
Mengunyah permen karet bebas gula bisa mambantu melindungi gigi dari risiko gigi berlubang. Ini karena permen karet bebas gula tidak meninggalkan gula seperti permen karet biasa.
Gula itulah yang bisa jadi makanan bakteri jahat di dalam mulut dan berdampak pada kerusakan gigi.
Manfaat ini terutama bisa didapatkan dari permen karet yang memiliki kandungan xylitol.
Mengunyah permen karet setelah makan juga bisa membantu meningkatkan aliran air liur. Air liur ini bisa membantu membawa gula dan sisa makanan di mulut.
Namun, ada beberapa hal yang risiko yang bisa timbul dari kebiasaan mengonsumsi permen karet. Apa saja,ya?
Baca Juga: Awalnya Terasa Manis, Mengapa Permen Karet Lama Kelamaan Terasa Tawar?
Risiko Kebiasaan Mengunyah Permen Karet
Bagi Pencernaan
Permen karet bebas gula biasanya mengandung senyawa yang bisa menimbulkan efek pencahar, jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.
Karenanya, jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak, permen karet bebas gula bisa menimbulkan masalah pencernaan dan diare.
Bagi Gigi
Jika kita terlalu banyak mengonsumsi permen karet yang mengandung gula, ini tidak baik bag gigi.
Gula yang tersisa dari permen karet itu bisa menjadi makanan bagi bakteri dan diubah menjadi asam. Sehingga ini berdampak pada penumpukan plak, gigi berlubang, juga pembusukan gigi.
Selain itu, anak-anak yang punya kebiasaan mengunyah permen karet kemungkinan besar jadi punya kebiasaan menggemeretakkan gigi saat tidur.
Bagi Rahang
Terlalu banyak mengunyah bisa menimbulkan masalah rahang, yang bernama temporomandibular disorder (TMD). Kondisi itu menyebabkan seseorang merasa sakit ketika mengunyah.
Baca Juga: Permen Karet Menempel di Rambut? Tak Perlu Panik, Ini Cara Membersihkannya
Bagi Kepala
Bagi orang yang rentan mengalami sakit kepala seperti migrain, kebiasaan mengunyah permen karet juga berhubungan dengan migrain dan tekanan pada kepala.
Jadi, Mengonsumsi Permen Karet Itu Baik atau Buruk, ya?
Mengonsumsi permen karet bisa memberikan manfaat bagi kita, kok. Asalkan, kita tidak mengonsumsinya terlalu banyak dan tidak mengunyahnya dalam waktu yang terlalu lama.
Jika ingin makan permen karet, sebaiknya kita memilih yang bebas gula agar tidak ada gula yang tertinggal di gigi kita.
Yuk, lihat video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | Time,Healthline,Bobo.id |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR