Bobo.id - Tidak terasa, Indonesia sudah memasuki musim kemarau, nih, teman-teman.
Ini artinya, hujan akan lebih jarang terjadi dan suhu akan meningkat atau terasa panas, terlebih saat siang hari.
Kalau berada di tempat yang panas, tubuh akan otomatis berkeringat. Semakin panas suhunya, maka semakin banyak keringat yang dihasilkan oleh tubuh.
Biasanya apa yang akan teman-teman lakukan kalau sedang kepanasan, nih?
Baca Juga: Banyak Orang Lebih Suka Makan Biskuit yang Dicelupkan ke Susu, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Mungkin ada yang mendinginkan diri dengan masuk ke ruangan berpendingin, berdiri di depan kipas angin, atau mengonsumsi minuman dingin.
Yap, beberapa hal tadi memang diyakini bisa mengurangi rasa panas pada tubuh agar tidak lagi berkeringat.
Ketika tubuh berkeringat saat kepanasan, sebenarnya apa yang terjadi pada tubuh, ya?
Cari tahu apa yang terjadi pada tubuh saat kepanasan dan terpapar suhu tinggi, yuk!
Tubuh Bisa Saja Mengalami Overheated
Saat berada di bawah matahari yang bersinar dengan terik, kita bisa saja merasa pusing karena kepanasan.
Rasa pusing atau sakit kepala ini ternyata disebabkan karena tubuh bisa saja mengalami overheated atau suhu tubuh terlalu tinggi.
Nah, overheated yang menyebabkan kepala terasa pusing ini bisa kita alami karena tubuh punya batas suhu panas yang bisa ditahan.
Selain itu, di kepala manusia juga terdapat pembuluh darah yang sensitif saat terkena suhu panas.
Pembuluh darah ini kemudian akan mengalami pelebaran karena suhu panas dan menekan pembuluh darah yang lain, sehingga kita merasa pusing.
Namun tenang saja, pelebaran pembuluh darah karena kepanasan ini adalah reaksi normal yang terjadi pada tubuh, kok.
Saat tubuh sudah berada di suhu yang tidak lagi panas, maka sakit kepala yang dirasakan sebelumnya akan menghilang.
Baca Juga: Bukan Kutukan, Berikut Penjelasan Mengapa Foto Viral Ini Bikin Ponsel Android 'Hang'
Tubuh akan Berkeringat untuk Menjaga Suhu Tubuh pada Temperatur yang Tepat
Selain kepala yang terasa pusing, hal yang terjadi saat tubuh kepanasan adalah berkeringat.
Semakin tinggi suhunya atau semakin panas, maka semakin banyak keringat yang diproduksi oleh tubuh.
Meski mengganggu, keringat yang keluar saat tubuh sedang kepanasan ini ternyata punya fungsi penting, lo.
Saat mendapat paparan suhu yang tinggi atau kepanasan, tubuh akan secara otomatis menjaga suhu tubuh pada temperatur agar enzim bisa bekerja dengan baik.
Enzim adalah protein yang bisa mempercepat timbulnya reaksi kimia pada tubuh.
Salah satu cara untuk membuat tubuh berada di suhu yang tepat adalah dengan mengeluarkan cairan, teman-teman.
Keringat yang dikeluarkan tubuh ini fungsinya adalah sebagai sarana pendinginan tubuh yang sedang kepanasan.
Baca Juga: Sikat Gigi 2 Menit, Menghilangkan Plak Lebih Banyak! Ini Penjelasannya
Keringat yang dikeluarkan oleh tubuh kadang dianggap sebagai sesuatu yang biasa saja padahal semakin banyak keringat yang dihasilkan, bisa membuat kita dehidrasi.
Dehidrasi inilah yang bisa menimbulkan beberapa masalah bagi tubuh karena keseimbangan elektrolit kita bisa terganggu.
Beberapa dampak dari terganggunya keseimbangan elektrolit ini seperti demam, sakit kepala, meracau, dan juga tubuh menjadi mudah lelah.
Tapi suhu udara dan cuaca yang panas bukan berarti menghalangi kita untuk beraktivitas, kok, teman-teman.
Baca Juga: Ternyata Kandungan Ini yang Membuat Kita Bersin Jika Menghirup Merica, Pernah Tahu?
Agar tidak dehidrasi, kita harus mencukupi kebutuhan cairan tubuh kita dengan selalu minum dalam jumlah yang cukup.
Selain itu, hindari juga memakai baju yang terlalu tebal dan ketat agar kita tidak mudah berkeringat dan mengeluarkan banyak cairan tubuh, ya.
Yuk, lihat video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR