Bobo.id – Letak astronomis suatu wilayah ternyata memiliki pengaruh bagi kehidupan masyarakat di wilayah itu.
Apa saja ya, pengaruh letak astronomis bagi Indonesia?
Letak Astronomis
Letak astronomis adalah letak suatu tempat berdasarkan garis lintang dan garis bujur.
Garis lintang adalah garis-garis yang melingkari atau mengelilingi permukaan Bumi secara melintang.
Sementara, garis bujur adalah garis yang menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan. Garis bujur bentuknya vertikal.
Baca Juga: Pengertian Peta dan Apa Saja Fungsi Peta, Lihat di Sini, yuk!
Letak astronomis Indonesia berada antara 60 LU-110 LS, dan 950 BT-1410 BT.
O iya, LU adalah singkatan dari Lintang Utara, LS singkatan Lintang Selatan, BT singkatan Bujur Timur. Maksud dari letak astronomis itu yaitu:
Baca Juga: Apa Saja Komponen-Komponen dalam Peta? Yuk, Kita Lihat Penjelasannya!
Pengaruh Letak Astronomis
1. Iklim Tropis
Dampak dari letak astronomis Indonesia itu berpengaruh pada iklim.
Indonesia beriklim tropis karena berada pada garis khatulistiwa. Itu karena iklim tropis membentang dari 23,50 LU-23,50 LS, sedangkan garis lintang Indonesia yaitu 60 LU-110 LS.
Dampak dari iklim tropis yaitu wilayah Indonesia mendapat sinar Matahari sepanjang tahun. Indonesia juga tidak memiliki musim dingin, melainkan hanya memiliki dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau.
O iya, pada masa pergantian musim terjadi musim pancaroba. Perairan Indonesia juga hangat sehingga memiliki biota laut yang beragam.
Suhu udara dan kelembapan udara cenderung hangat, sehingga flora dan fauna bisa berkembang biak dengan baik.
Dampak dari iklim tropis lainnya yaitu Indonesia memiliki banyak hutan hujan tropis.
Hutan hujan tropis berfungsi untuk menyerap karbon dioksida dari atmosfer, sehingga menghasilkan oksigen. Itu sebabnya, Indonesia disebut sebagai paru-paru dunia.
Baca Juga: Ternyata Peta Memiliki Banyak Jenis! Apa Saja, ya? Yuk, Kita Cari Tahu!
2. Tiga Zona Waktu
Dampak dari letak garis bujur Indonesia 950 BT-1410 BT adalah, Indonesia terbagi atas tiga zona waktu, yaitu:
Wilayah WIB meliputi Pulau Sumatra, Jawa, Madura, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat.
Wilayah ini memiliki selisih waktu +7 terhadap GMT (Greenwich Mean Time). Greenwich berada di London.
Greenwich digunakan sebagai patokan waktu karena garis bujur 00 berada di sana.
Wilayah WITA meliputi Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Pulau Sulawesi, dan pulau-pulau sekitarnya.
Wilayah ini memiliki selisih waktu +8 jam terhadap GMT.
Wilayah WIT meliputi Kepulauan Maluku dan Papua.
Wilayah ini memiliki selisih waktu +9 jam terhadap GMT.
Baca Juga: Sejarah Peta, Ternyata Dulu Peta Tidak Bisa Dilihat Sembarang Orang!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | ilmu geografi |
Penulis | : | Jonathan Alfrendi |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR