Pementasan Wayang Orang Secara Daring
"Empak empo tan kuciwa memanise esemmu, nimas ayu Dyah Sembodro pepujanku, wong kuning, legananan tresnaku sundhul wiyati..."
Gelegar suara dan seringai Prabu Corona Birawa memecah adegan pertama. Rupa wajah yang merah dan bertaring—sungguh mengerikan.
Pemandangan itu merupakan penggalan dari adegan pembuka pagelaran wayang orang yang disiarkan langsung via ZOOM.
Para seniman wayang orang mementaskannya dari rumah masing-masing pada Sabtu malam, 27 Juni 2020.
Wayang Orang Bharata bekerja sama dengan National Geographic Indonesia dan PT Pertamina (Persero) sebagai mitra dalam program pelestarian budaya.
Pentas ini merupakan bagian perayaan 15 tahun National Geographic Indonesia menjelajahi Nusantara, sekaligus mencari solusi untuk pentas kesenian pada tatanan “kenormalan baru” atau new normal.
Kami mempersembahkan Siaran Langsung via Zoom: Wayang Orang Daring Pertama di Indonesia, bertajuk Sirnaning Pageblug”—dalam bahasa Indonesia bermakna “Hilangnya Pandemi”.
Tajuk ini merupakan gambaran kita atas keprihatinan, doa, dan pengharapan supaya pandemi lekas berlalu.
Baca Juga: Jangan Lagi Meletakkan Ponsel di Kasur saat Tidur, Bisa Mengganggu Sel Otak Hingga Sebabkan Tumor
Source | : | nationalgeographic.co.id |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR