Bobo.id - Pada bagian atas wajah, yaitu di atas mata ada dahi yang membentang secara horisontal.
Sedangkan di bagian bawah wajah, tepatnya di bawah bibir, ada bagian yang disebut dagu.
Adanya dahi dan dagu ini membuat wajah terlihat mengerucut ke bawah.
Ternyata ada hal unik dari dagu, nih, teman-teman, yaitu hanya manusia saja yang memiliki dagu.
Hewan, bahkan primata yang disebut punya banyak kemiripan dengan manusia pun tidak memiliki dagu.
Namun manusia purba pun diketahui tidak memiliki dagu, yang artinya dagu hanya dimiliki oleh manusia modern.
Baca Juga: Mandi di Malam Hari Bikin Masuk Angin, Benarkah Begitu? Ini yang Sebenarnya Terjadi pada Tubuh
Berbagai Penelitian untuk Mengetahui Fungsi Dagu pada Manusia
Jika dibandingkan dengan manusia modern lainnya, seperti manusia Neanderthal, Homo sapiens atau manusia yang hidup saat ini memiliki dagu yang lebih menonjol, nih, teman-teman.
Hal ini membuat peneliti jadi mengembangkan berbagai teori mengenai apa fungsi dari dagu yang dimiliki oleh manusia.
Teori yang paling umum mengenai fungsi dagu adalah untuk membantu kita mengatasi tekanan atau melawan tekanan yang dihasilkan saat kita melakukan gerakan mengunyah.
Namun dalam sebuah penelitian baru yang dilakukan oleh sekelompok antropolog dari University of Iowa didapatkan hasil yang berbeda, nih, teman-teman.
Dalam penelitian itu, disimpulkan bahwa perkembangan dagu sepertinya tidak berhubungan dengan tekanan yang dihasilkan saat makan.
Baca Juga: Main Handphone di Dalam Mobil Bikin Pusing Bahkan Mual, Ternyata Ini Sebabnya
Evolusi Menjadi Penyebab Manusia Memiliki Dagu
Teori mengenai dagu manusia yang tidak berhubungan dengan proses mengunyah ini kemudian memunculkan teori lainnya.
Peneliti mengungkapkan, dagu yang dimiliki oleh manusia kemungkinan besar berhubungan dengan proses evolusi yang terjadi, nih, teman-teman.
Secara keseluruhan, genus Homo yang mencakup manusia, Neanderthal, dan nenek moyang manusia lainnya mengalami evolusi dalam hal ukuran wajah yang semakin mengecil.
Nah, Homo sapiens atau manusia saat ini ternyata mengalami pengurangan terbesar dalam ukuran wajah sampai sekarang.
Pada manusia modern, rahang bawah adalah bagian paling akhir yang berhenti tumbuh, teman-teman.
Pertumbuhan inilah yang kemudian membuat dagu yang merupakan bagian dari rahang bagian bawah memiliki bentuk lebih menonjol dari bagian wajah lainnya.
Pertumbuhan dagu yang lebih panjang dari nenek moyang manusia ini bisa dikatakan sebagai efek samping dari wajah yang semakin mengecil dari evolusi yang terjadi.
Baca Juga: Menyaring Darah Hingga Membuang Limbah Beracun, Ini Dia Fungsi Ginjal di Tubuh
Mengapa Evolusi Menyebabkan Ukuran Wajah Berubah?
Dalam evolusi yang terjadi, ternyata tidak hanya memengaruhi cara berjalan atau cara bertahan hidup pada manusia, tapi juga ukuran wajah.
Namun kenapa evolusi juga bisa memengaruhi ukuran dan bentuk wajah manusia, ya?
Hal ini diperkirakan berhubungan dengan perubahan hormon manusia yang berkaitan dengan berkurangnya perilaku dan adanya peningkatan kerja sama saat proses evolusi.
Baca Juga: Ternyata Ini Rahasianya Mengapa Makanan yang Kita Makan di Pesawat Terasa Berbeda, Cari Tahu, yuk!
Nah, akibatnya bentuk wajah menjadi lebih lunak dan menyebabkan ukurannya menyusut.
Perubahan ini juga berlaku untuk lubang hidung, lo, di mana lubang hidung akan mengecil saat ukuran tubuh menyusut secara keseluruhan, karena rongga hidung tidak perlu lagi menyediakan udara yang banyak.
Yuk, tonton video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | Live Science,The Vintage News,Smithsonian |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR