Sekitar dua jam setelah perut melakukan proses pencernaan dan perut menjadi kosong, sistem pencernaan akan menghasilkan suatu hormon.
Hormon ini akan memicu saraf lokal untuk mengirim pesan ke otak, kemudian otak akan membalas dengan memberi sinyal pada otot-otot pencernaan untuk kembali melakukan proses peristaltik.
Sinyal ini nantinya akan mengasilkan dua proses, nih, teman-teman.
Hasil pertama adalah adanya kontraksi atau gerakan yang berfungsi untuk menyapu sisa makanan yang terlewatkan pada proses pertama.
Baca Juga: Tak Hanya untuk Pernapasan, Ini Pentingnya Paru-Paru bagi Manusia
Sedangkan hasil kedua adalah adanya getaran perut kosong yang menjadi tanda kalau kita lapar.
Biasanya, kontraksi otot ini akan terjadi selama sepuluh sampai 20 menit sekali.
Untuk mengurangi suara yang dihasilkan oleh perut, kita bisa mengonsumsi makanan kecil atau camilan untuk mengisi perut sementara.
Selain itu, mengurangi konsumsi makanan bergas tinggi juga bisa membantu mengurangi produksi suara perut.
Yuk, lihat video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Howstuffworks |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR