Bobo.id - Kalau perut berbunyi dengan keras, yang biasa kita sebut keroncongan, sering disebut penyebabnya adalah karena lapar.
Wah, padahal kita baru saja selesai makan, tapi perut sudah berbunyi. Apakah benar perut yang berbunyi selalu disebabkan karena lapar?
Perut yang berbunyi dengan keras kadang membuat kita malu, nih, terutama kalau teman-teman sedang berada di tempat yang sunyi, seperti di perpustakaan atau saat mengerjakan ujian di kelas.
Salah satu bunyi yang dihasilkan oleh perut memang bisa menandakan kalau perut sedang lapar.
Namun ternyata perut yang berbunyi tidak selalu menandakan kalau perut sedang lapar, lo.
Lalu hal apa lagi yang bisa menyebabkan perut berbunyi, ya? Cari tahu apa yang terjadi pada sistem pencernaan kita, yuk!
Baca Juga: Rupanya Ini Alasan Mengapa Minum Susu Bisa Meredakan Mulut Saat Kepedasan, Pernah Tahu?
Sistem Pencernaan Sedang Bergerak Mendorong Makanan Keluar
Suara yang terdengar dari perut kita berhubungan dengan fungsi sistem pencernaan.
Sistem pencernaan dapat diibaratkan seperti tabung panjang yang dimulai dari mulut dan berakhir di anus yang berfungsi mengeluarkan kotoran.
Nah, tabung ini terhubung dengan berbagai organ dan saluran yang berperan penting dalam pencernaan.
Salah satu tugas sistem pencernaan adalah mendorong makanan yang tersisa dari proses pencernaan dari tubuh kita.
Baca Juga: Keringat Kita Sebenarnya Tidak Berbau, Hal Ini yang Menyebabkan Munculnya Bau Badan
Proses keluarnya makanan ini dilakukan karena adanya gelombang kontraksi otot yang bergerak dan mendorong isi dari sistem pencernaan ke bawah.
Proses kontraksi otot yang berguna untuk mendorong makanan ini disebut dengan proses peristaltik.
Tidak hanya menggerakkan makanan untuk dikeluarkan dari sistem pencernaan, proses ini juga berguna untuk mengaduk makanan dan cairan yang berbeda menjadi satu.
Hasil dari pengadukan tadi akan menghasilkan campuran lengket yang dikenal sebagai chyme.
Suara Perut Menandakan Ada Proses Pengadukan yang Terjadi
Nah, suara perut yang sering terdengar dari perut kita berasal dari proses pengadukan yang menghasilkan chyme.
Chyme dihasilkan dari perpaduan bahan-bahan padat dan cair, tapi gas dan udara juga ikut bercampur, teman-teman.
Karena semua bahan-bahan ini terdorong dan dipecah menjadi potongan yang lebih kecil agar mudah diserap, kantung udara dan gas juga ikut terdorong.
Hal inilah yang kemudian menghasilkan suara dari perut yang biasanya kita dengar.
Baca Juga: Mengapa Sepeda untuk Laki-Laki dan Perempuan Bentuknya Berbeda?
Tahukah teman-teman? Gerakan yang menghasilkan suara bisa terjadi kapan saja, lo.
Tidak hanya ketika sedang lapar, gerakan peristaltik di perut juga dapat terjadi ketika ada makanan di usus kita.
Mengapa Perut Berbunyi ketika Lapar?
Sekarang kita tahu kalau gerakan peristaltik yang menyebabkan perut berbunyi dapat terjadi kapanpun.
Ini artinya, perut bisa berbunyi kapan saja, tidak hanya saat kita lapar.
Baca Juga: Telapak Tangan dan Kaki Tidak Menghitam Meski Terpapar Sinar Matahari, Ketahui Sebabnya, yuk!
Kalau gerakan peristaltik berguna untuk mengaduk makanan dan minuman yang sudah kita konsumsi, tapi kenapa saat perut kosong, tetap terjadi gerakan peristaltik hingga membuat perut keroncongan, ya?
Alasan dari gerakan usus saat perut kosong ini berhubungan dengan rasa lapar dan keinginan untuk makan, teman-teman.
Sekitar dua jam setelah perut melakukan proses pencernaan dan perut menjadi kosong, sistem pencernaan akan menghasilkan suatu hormon.
Hormon ini akan memicu saraf lokal untuk mengirim pesan ke otak, kemudian otak akan membalas dengan memberi sinyal pada otot-otot pencernaan untuk kembali melakukan proses peristaltik.
Sinyal ini nantinya akan mengasilkan dua proses, nih, teman-teman.
Hasil pertama adalah adanya kontraksi atau gerakan yang berfungsi untuk menyapu sisa makanan yang terlewatkan pada proses pertama.
Baca Juga: Tak Hanya untuk Pernapasan, Ini Pentingnya Paru-Paru bagi Manusia
Sedangkan hasil kedua adalah adanya getaran perut kosong yang menjadi tanda kalau kita lapar.
Biasanya, kontraksi otot ini akan terjadi selama sepuluh sampai 20 menit sekali.
Untuk mengurangi suara yang dihasilkan oleh perut, kita bisa mengonsumsi makanan kecil atau camilan untuk mengisi perut sementara.
Selain itu, mengurangi konsumsi makanan bergas tinggi juga bisa membantu mengurangi produksi suara perut.
Yuk, lihat video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Howstuffworks |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR