Bobo.id – Di Indonesia, makanan pokok yang menjadi sumber karbohidrat utama adalah nsai, teman-teman.
Sebagian masyarakat Indonesia mengonsumsi nasi setiap makan, baik sarapan, makan siang, hingga makan malam.
Nasi memang memberikan energi karena mengandung karbohidrat tinggi. Di samping itu, kandungan serat dalam nasi membuat kita kenyang.
Kita memang memerlukan karbohidrat yang cukup sebagai sumber energi, teman-teman.
Tapi ingat bahwa karbohidrat di tubuh diubah menjadi zat gula di tubuh.
Kalau karbohidrat yang dikonsumsi terlalu banyak, ini bisa meningkatkan risiko penyakit seperti diabetes tipe 2.
Karenanya, kita harus menyeimbangkannya dengan mengonsumsi sumber nutrisi bervitamin seperti sayur, sumber protein nabati dan hewani, dan buah.
O iya, sesekali kita juga bisa mengonsumsi sumber karbohidrat selain nasi, lo. Misalnya seperti kentang dan ubi jalar.
Hmm… kira-kira, lebih sehat mana antara kentang dan ubi jalar, ya?
Nutrisi Kentang dan Ubi Jalar
Kentang dan ubi jalar merupakan sumber karbohidrat yang berasal dari umbi-umbian.
Secara umum, ubi jalar memiliki kandungan kalori dan karbohidrat yang lebih rendah, teman-teman.
Ubi jalar juga mengandung banyak vitamin, misalnya kandungan vitamin A yang lebih tinggi daripada kentang.
Kandungan vitamin lain dari ubi jalar adalah vitamin C dan B6 yang penting untuk otak dan sistem saraf.
Ubi jalar juga mengandung antioksidan yang tinggi, teman-teman. Antioksidan itu bisa membantu melawan radikal bebas yang bisa merusak sel tubuh.
Dalam ubi jalar juga ada mineral kalium dan magnesium yang baik untuk jantung dan peredaran darah.
Di sisi lain, kandungan kalium dalam kentang lebih tinggi dibandingkan ubi jalar.
Kentang juga mengandung senyawa glycoalkoid yang bersifat antikanker.
Baca Juga: Tak Disangka Mengandung Karbohidrat yang Tinggi, 7 Makanan Ini Sangat Sehat
Nilai Indeks Glikemik Kentang dan Ubi Jalar
Apa teman-teman tahu apa itu indeks glikemik?
Indeks glikemik merupakan acuan untuk mengetahui kadar gula darah dan insulin setelah makanan itu dikonsumsi. Dalam bahasa Inggris, indeks glikemik disebut glycemic index (GI).
Makanan yang memiliki indeks glikemik rendah tidak menyebab gula darah meningkat secara tiba-tiba, teman-teman.
Nah, makanan yang memiliki nilai GI 70 atau lebih bisa menyebabkan peningkatan gula darah lebih cepat dibandingkan yang nilai GI-nya rendah.
Kira-kira, berapa nilai GI ubi jalar dan kentang, ya?
Ubi jalar memiliki nilai GI antara 44 – 94. Ini karena cara mengolahnya juga memengaruhi, teman-teman.
Sedangkan, umumnya kentang memiliki nilai GI 89.
Baik ubi jalar maupun kentang memiliki keunggulan masing-masing sebagai sumber karbohidrat, teman-teman.
Kalau teman-teman ingin mengurangi mengonsumsi nasi, ada banyak pilihan lain pengganti nasi yang bisa dicoba, lo.
Selain kentang dan ubi jalar, kita juga bisa mendapatkan asupan karbohidrat dari jagung, sagu singkong, dan gembili.
Baca Juga: Pernah Coba Gembili? Umbi Gembili Baik untuk Pasien Diabetes
Yuk, lihat video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id/
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Bertemu Karakter Favorit di Doraemon Jolly Town MARGOCITY, Apa Saja Keseruannya?
Source | : | Kompas.com,Livestrong |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR