Walaupun Ayah telah memilih paket liburan dua minggu, ternyata baru dua hari ia berada di sana, ia sudah rindu ingin pulang. Rangga menulis surat ke rumah. Di perkemahan itu, anak-anak pesertanya memang boleh mengirim surat. Surat akan di-scan dan dikirim oleh pengurus kemah lewat email.
“Perkemahan ini sangat bagus,” tulis Rangga di suratnya. “Ada banyak permainan seperti bermain bola, dan mencari harta karun dan hal-hal yang menarik. Sayangnya, makanannya tidak terlalu enak seperti di rumah. Di malam hari itu terlalu sepi juga. Kecuali burung hantu yang membuat aku terbangun terus.
Perkemahan ini sangat bagus, tetapi satu minggu lebih baik. Dua minggu membosankan. Apakah Ayah bisa menjemputku akhir minggu ini?”
Rangga menerahkan surat itu pada Pak Adam, pengurus perkemahan itu. Rangga sudah membayangkan hari minggu tiba. Andai saja ayah ibunya akan datang mengunjunginya. Saat itu, ia merasa sangat jauh dari rumah.
Untungnya, keesokan harinya, perkemahan itu menjadi lebih menyenangkan. Pak Adam yang memimpin perkemahan itu, memilih Rangga untuk membantunya menyiapkan permainan air di danau. Di danau, akan diadakan lomba perahu karet berkelompok.
Rangga sudah mendapat kelompok. Ia sangat girang saat balapan perahu karet tiba. Perahu itu bergerak pelan di permukaan danau, mengikuti arah dayungan mereka. Rangga dan teman temannya berteriak memberi semangat diri sendiri sambil terus mendayung sekuat tenaga.
Baca Juga: Rahasia Nasi Goreng Selezat Pedagang Kaki Lima, Ternyata Ada Bumbu Rahasianya!
Penglihatan Mulai Buram? Ini 3 Hal yang Bisa Jadi Penyebab Mata Minus pada Anak-Anak
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR