Akhirnya, dia dan teman-teman satu kelompoknya berhasil jadi juara dan mendapat hadiah pertama.
Esok harinya lagi, mereka latihan panahan. Tidak disangka, Rangga ternyata cukup berbakat main panahan. Rangga dan timnya berlatih setiap waktu. Mereka yakin, sepertinya akan berhasil mendapatkan skor tertinggi dalam final lomba nanti.
Ketika hari Minggu tiba, ayah ibu Rangga datang berkunjung.
“Ya, Rangga, apa semua barangmu sudah dikemas?”
“Dikemas?” tanya Rangga. 'Untuk apa?”
“Supaya kamu bisa pulang bersama kami,” kata ayahnya. “Ayah pikir kau sudah bosan di sini. Kamu bilang, satu minggu di perkemahan lebih baik, kan.”
Ah, Rangga baru ingat pada suratnya itu.
“Wah iya! Aku memang menulis surat itu!” katanya. “Tapi itu perasaanku pada hari selasa lalu saja. Sekarang, aku berubah pikiran. Apa boleh aku tinggal di sini satu minggu lagi, Yah? Dan tambah satu minggu lagi? Soalnya, temanku Abe dari Papua, dan Lexi dari Manado, ikut perkemahan yang paket tiga minggu,” kata Rangga.
Ayah Rangga tersenyum.
Baca Juga: Cegah Asam lambung Naik dengan 5 Cara Mudah Ini, Makan Secukupnya Hingga Posisi Tidur
Penglihatan Mulai Buram? Ini 3 Hal yang Bisa Jadi Penyebab Mata Minus pada Anak-Anak
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR