Bobo.id - Ketika merasa sedih, marah, atau kesakitan, reaksi atau ekspresi yang dilakukan seseorang adalah dengan menangis.
Nah, saat menangis kita akan mengeluarkan air mata, baik itu hanya beberapa tetes atau air mata yang jumlahnya banyak sampai mengalir deras.
Jika dibandingkan dengan anak-anak seperti kita, adik bayi akan lebih sering menangis, lo.
Misalnya saat lapar, bangun tidur, terkejut, atau terbentur sesuatu.
Ternyata ada alasan mengapa adik bayi lebih sering menangis dibandingkan anak-anak, nih.
Adik bayi tentu berbeda dengan anak-anak seperti kita yang sudah bisa bicara, adik bayi belum bisa berbicara untuk mengungkapkan ekspresinya atau sebagai alat komunikasi.
Maka dari itu, menangis digunakan oleh adik bayi sebagai sarana komunikasi mereka kepada orang-orang yang ada di sekitarnya.
Sekarang coba teman-teman perhatikan adik bayi yang sedang menangis, terlihat ketika adik bayi menangis, mereka ternyata tidak mengeluarkan air mata. Mengapa begitu, ya?
Bayi Belum Bisa Menghasilkan Cukup Air Mata
Ciri-ciri adik bayi yang lahir dengan sehat adalah mereka menangis dengan suara yang keras, teman-teman.
Berbeda dengan kita yang meneteskan air mata ketika menangis, adik bayi tidak mengeluarkan air mata saat menangis, lo.
Meskipun tidak ada air mata yang dikeluarkan ketika menangis, hal ini bukan berarti mereka berpura-pura menangis.
Ternyata adik bayi tidak mengeluarkan air mata saat menangis karena saluran air mata mereka terbatas dalam menghasilkan air mata.
Adik bayi sudah memiliki saluran air mata saat lahir, namun belum terbentuk sempurna.
Baca Juga: Mengapa Kaki Bengkak Saat Naik Pesawat Terbang Dalam Waktu Lama?
Air mata yang dihasilkan oleh saluran air mata adik bayi hanya cukup untuk membasahi mata mereka saja.
Namun karena belum terbentuk sempurna, saluran air mata adik bayi belum bisa menghasilkan cukup air mata untuk bisa menetes seperti saat kita menangis.
Nah, setelah berusia tiga atau empat minggu, saluran air mata adik bayi baru akan terbentuk sempurna.
Hasilnya adalah adik bayi mulai meneteskan air mata saat menangis, sama seperti teman-teman, lo.
Manusia Memiliki Tiga Jenis Air Mata
Pernahkah teman-teman membantu ibu memotong bawang saat akan memasak? Wah, kadang memotong bawang bisa membuat kita mengeluarkan air mata seperti menangis.
Meski mengeluarkan air mata, menangis saat memotong bawang bukan berarti kita sedang sedih, teman-teman.
Air mata yang dikeluarkan mata kita saat memotong bawang merupakan jenis air mata refleks.
Sedangkan air mata yang keluar saat menangis berbeda lagi jenisnya.
Baca Juga: Sering Bermimpi? Ternyata Ada Penjelasan Ilmiah tentang Mengapa Kita Bermimpi, Pernah Tahu?
Yap, manusia ternyata memiliki tiga jenis air mata yang berbeda-beda.
Pertama, ada air mata basal, yang bertugas untuk melindungi mata kita dari debu dan kotoran. Air mata basal inilah yang membuat mata kita selalu terasa lembap dan tidak kering.
Lalu ada air mata refleks, yaitu air mata yang keluar misalnya saat mengiris bawang, karena adanya zat tertentu pemicu produksi air mata berlebih.
Keluarnya air mata berlebih ini berguna untuk melindungi mata kita dari zat kimia tertentu tadi, teman-teman.
Baca Juga: Ini Asal Kata Asia dan Negara yang Termasuk Benua Asia, Salah Satunya Arab Saudi!
Kemudian ada air mata emosional yang dikeluarkan saat kita merasa sedih, senang, kesakitan, atau bahkan marah.
Air mata emosional ini merupakan salah satu respon fight or flight yang disebut juga bertarung atau pergi.
Air mata emosional merupakan bentuk pelepasan hormon stres yang sudah kita tahan.
Yuk, lihat video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR