Bobo.id - Ada berbagai peralatan elektronik yang harus menggunakan baterai agar bisa berfungsi.
Seperti jam dinding, remote televisi, bahkan berbagai mainan yang teman-teman miliki di rumah.
Baterai juga memiliki berbagai ukuran, nih. Ada yang berukuran kecil, sedang, sampai baterai yang berukuran besar.
Nah, kebutuhan baterai setiap peralatan elektronik berbeda-beda, tergantung dari besarnya daya alat elektronik itu.
Namun bagaimana caranya baterai bisa menghasilkan listrik dan membuat alat elektronik berfungsi, ya?
Baca Juga: Inilah Syarat Dua Bangun Datar Dinyatakan Sebangun Beserta Contoh Gambarnya
Bahan Pembuat Baterai
Baterai dibungkus dengan lapisan keras untuk melindungi bahan-bahan pembuat baterai yang ada di dalamnya.
Ada dua jenis baterai, yaitu baterai primer yang tidak bisa diisi ulang, dan baterai yang bisa diisi ulang. Keduanya punya bahan pembuat yang berbeda, teman-teman.
Bahan pembuat baterai primer terdiri dari zinc atau seng, karbon, mangan dioksidan, serbuk karbon, dan amonium klorida.
Sedangkan baterai isi ulang terbuat daru nikel, alkalin, dan cadmium.
Nah, campuran dari berbagai bahan kimia inilah yang bisa menghasilkan arus listrik sehingga membuat alat elektronik yang teman-teman miliki bisa berfungsi saat dipasangi baterai.
Baca Juga: Ini Cara Alat Musik Bisa Menghasilkan Nada, Pernah Tahu?
Dari Mana Arus Listrik Baterai Berasal?
Kalau teman-teman perhatikan, baterai memiliki dua sisi bagian ujung, yang disebut juga sebagai kutub.
Kutub positif (+) berada di bagian atas baterai, ditandai dengan bagian yang agak menonjol, sedangkan bagian bawah baterai adalah kutub negatif (-).
Baterai akan menghasilkan arus listrik kalau kedua kutub ini sudah dihubungkan dengan penghantar arus listrik pada alat elektronik.
Bagaimana Baterai Menghasilkan Listrik?
Sebelumnya Bobo sudah menuliskan kalau ada berbagai bahan kimia pembentuk baterai.
Nah, berbagai bahan kimia pembentuk baterai inilah yang bisa menghasilkan arus listrik pada berbagai alat eletronik dan membuatnya berfungsi.
Ketika kutub positif dan kutub negatif baterai dihubungkan pada alat elektronik, maka akan ada reaksi kimia di dalam baterai.
Reaksi kimia dari berbagai bahan kimia pembuat listrik inilah yang bisa menghasilkan arus listrik untuk alat elektronik yang dipasangi baterai.
Baterai yang masih baru akan membuat alat eletronik bekerja dengan baik. Berbeda halnya dengan baterai yang sudah lama digunakan.
Hal ini disebabkan karena pada baterai yang baru, bahan kimia yang menyebabkan adanya reaksi masih baru dan penuh, sehingga bisa menghasilkan arus listrik yang maksimal.
Sedangkan pada baterai yang sudah lama digunakan, bahan pereaksinya sudah habis dan zat kimia di dalamnya hanya tersisa hasil reaksi saja.
Akibatnya, baterai tidak bisa lagi menghasilkan arus listrik.
Tonton video ini, yuk!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | anakbertanya.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR