Bobo.id - Di dalam lemari baju teman-teman, motif pakaian apa yang paling banyak kamu miliki?
Ada baju yang berpola garis-garis, bergambar hewan, kotak-kotak, maupun polka dot.
Motif apa yang paling teman-teman sukai?
Setiap motif terlihat unik, nih, seperti motif polka dot yang berbintik-bintik teratur dengan jarak yang sama setiap bintiknya.
Baca Juga: Ini Sekilas Sejarah Perkembangan Komputer, dari Seukuran Ruangan Kelas Hingga Muat di Tas!
Selain pada pakaian, motif polka dot juga digunakan pada berbagai barang lainnya, lo.
Seperti gelas, piring, taplak meja, sprei, bahkan motif pada kulit atau bulu hewan.
Tahukah kamu? Saat ini motif polka dot memang banyak digunakan pada berbagai barang, namun motif polka dot ternyata sempat tidak bole digunakan.
Wah, apa alasannya, ya? Cari tahu sejarah mengenai motif polka dot, yuk!
Polka Dot Awalnya Dianggap Sebagai Motif yang Tidak Menyenangkan
Polka dot adalah motif atau pola yang terdiri dari lingkaran berukuran sama, dengan jarak antar lingkaran yang juga sama.
Motif polka dot mulai banyak digunakan sejak masa Revolusi Industri di tahun 1760 dan semakin populer saat mesin untuk menciptakan motif polkadot sudah ditemukan.
Namun sebelum menjadi motif yang populer, polka dot sempat dianggap sebagai pola yang tidak menyenangkan di Eropa pada masa Abad Pertengahan.
Sebabnya, saat itu motif polka dot dianggap mewakili penyakit menular yang berbahaya, seperti cacar, wabah pes, dan kusta.
Baca Juga: Kota dan Bangunan Kuno Kebanyakan Terkubur Dalam Tanah, Mengapa, ya?
Bahkan pada masa itu, memakai sesuatu yang bermotif polka dot dianggap sebagai hal yang tabu.
Polka dot dianggap sebagai pola yang tabu karena pada Abad Pertengahan, motif atau pola polka dot digambar atau dibuat dengan manual.
Sehingga jarak, bentuk, dan ukuran setiap lingkarannya tidak sama. Hal inilah yang menyebabkan motif polka dot terlihat seperti bintik-bintik yang ada di penyakit berbahaya pada masa itu.
Baca Juga: Memiliki Sejarah Panjang, Ketahui Alasan Mengapa Roti Jadi Makanan Penting di Dunia, yuk!
Asal Mula Nama Polka Dot
Sebelum nama polka dot dipakai sebagai nama untuk motif titik-titik ini, ada berbagai nama yang dipakai, nih, salah satunya dotted-swiss, quinconce di Perancis, maupun thalertupfen di Jerman.
Lalu dari mana asal nama polka dot, ya?
Istilah polka dot ternyata berasal dari tarian para petani Ceko yang banyak dilakukan sekitar pertengahan abad ke-19 di Eropa, yaitu tarian polka.
Namun tidak terlalu jelas, nih, bagaimana nama tarian polka bisa menjadi asal-usul nama motif polka dot.
Pakaian dan berbagai produk yang menggunakan motif polka dot mulai populer di tahun 1840an, seperti topi dan jaket polka dot.
Nah, motif polka dot semakin populer setelah ada majalah yang menuliskan bahwa pakaian dengan motif polka dot cocok digunakan selama musim panas sebagai pakaian yang ringan.
Setelah masa Revolusi Industri, mesin untuk membuat motif polka dot sudah diciptakan, teman-teman, tepatnya di pertengahan tahun 1800.
Karena sudah ada mesin yang ditemukan untuk membuat motif polka dot, maka titik-titik yang ada di motif ini sudah terlihat memiliki jarak yang sama, teratur, dan bentuk yang sama.
Semakin Populer di Tahun 1900-an Sampai Sekarang
Motif polka dot semakin populer di tahun 1900an, juga dengan tarian polka.
Kepopuleran motif polka dot ini semakin didukung dengan kemunculan Minnie Mouse untuk pertama kalinya dengan menggunakan pakaian renang bermotif polka dot.
Sampai saat ini, motif polka dot masih banyak digunakan bukan hanya pada pakaian, tapi juga berbagai benda.
O iya, saat ini motif polka dot sering dipakai dan paling banyak digunakan pada musim semi serta musim panas.
Tonton video ini juga, yuk!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
15 Contoh Kegiatan Masyarakat sesuai Pancasila Sila Ke-1, Materi Kelas 4 Kurikulum Merdeka
Source | : | Cosmopolitan,theoldtimey.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR