2. Kesulitan Bernapas
Sesak napas adalah gejala umum COVID-19. Namun, kesulitan bernapas yang serius bisa jadi tanda sindrom gangguan pernapasan akut, yang bisa berakibat fatal.
Ini gejala lain yang membutuhkan perhatian medis segera.
Menurut Harvard Medical School, ada banyak contoh sesak napas sementara yang tidak mengkhawatirkan.
Misalnya, saat merasa sangat cemas, biasanya sesak napas akan muncul tapi kemudian hilang saat sudah tenang.
Namun, kalau selalu merasa sesak napas atau kesulitan menghirup udara setiap kali memaksakan diri, perlu segera menghubungi dokter.
3. Kelelahan
Kelelahan merupakan salah satu gejala awal COVID-19. Masalahnya, gejala ini bisa bertahan sampai berminggu-minggu kemudian.
Hal ini sangat mengganggu, karena kalau banyak orang mengalami ini, maka sesudah pulih dari COVID-19 mereka mungkin tidak baik-baik saja.
Ini adalah fenomena yang disebut long haul, dan para dokter mengkhawatirkan efeknya pada kesehatan jangka panjang.
Melansir CNN, penyakit kronis, myalgic encephalomyelitis - sindrom kelelahan kronis - bisa berlangsung selama puluhan tahun.
Sindrom ini sering kali berakar sesudah mengalami beberapa bentuk infeksi virus, seperti virus Epstein-Barr atau virus Ross River.
Virus corona tampaknya jadi satu lagi virus yang berpotensi memicu timbulnya kondisi yang melemahkan ini.
Baca Juga: Virus Corona Bisa Menempel di Permukaan Benda, Apakah Virusnya Bisa Menular Melalui Makanan?
Cara Bersikap terhadap Barang yang Dipakai, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR