Bobo.id - Teman-teman tentu sudah tidak asing dengan kesenian dari Jepang yang disebut origami, bukan?
Origami adalah seni melipat kertas menjadi berbagai bentuk, misalnya hewan. Hasil dari seni origami yang paling terkenal adalah burung bangau.
Apakah teman-teman bisa melipat kertas menjadi suatu bentuk tertentu?
Nah, setelah melipat kertas, coba teman-teman buka lipatan-lipatan yang ada pada kertas dan coba luruskan kembali lipatan tadi.
Baca Juga: Ini Pentingnya Melatih Sistem Vestibular, Cukup Bermain di Taman!
Meski kertas sudah diluruskan, ternyata lipatan pada kertas tadi masih ada dan tidak bisa hilang.
Hal ini berbeda dengan pakaian, yang bisa disetrika sampai halus dan tidak kusut lagi.
Ternyata bekas lipatan yang masih ada pada kertas meski kertas sudah diluruskan ini disebabkan oleh adanya batas elastis dan wilayah plastik pada kertas.
Apa yang dimaksud dengan batas elastis dan wilayah plastik di kertas, ya?
Kertas Dibuat dari Serat-Serat Tumbuhan
Kertas yang tipis, bisa ditekuk, bisa dilipat, maupun dirobek terbuat dari bahan yang tebal dan kuat, yaitu kayu tanaman.
Kayu akan diolah dengan berbagai proses, hingga tinggal tersisa bagian seratnya saja.
Nah, serat dari kayu, biasanya kayu pohon cemara maupun goni ini akan menjadi bertekstur seperti bubur.
Kemudian, bubur serat ini lalu diletakkan di papan yang datar untuk ditekan hingga menjadi sangat tipis agar air pada serat-seratnya hilang.
Setelah airnya menghilang, lembaran serat ini kemudian dikeringkan dan melalui berbagai proses lainnya hingga menjadi lembaran kertas yang tipis, lentur, dan bisa dilipat.
Baca Juga: Kurang Minum Air Putih Tidak Boleh Disepelekan, Ini Tanda Tubuh Kekurangan Air Putih
Batas Elastis dan Wilayah Plastik Membuat Kertas Jadi Memiliki Lipatan yang Nampak
Coba kamu lipat kertas yang ada di sekitarmu, lalu luruskan lagi bekas lipatan itu.
Kertas mungkin bisa kembali lurus seperti sebelum dilipat, namun bekas lipatannya akan tetap ada, sehingga kertas tidak lagi mulus.
Bekas lipatan ini muncul karena kertas punya batas elastis dan wilayah plastik.
Batas elastis adalah titik di mana sebuah material yang dibengkokkan bisa kembali ke bentuknya semula dan tidak mengalami perubahan permanen.
Sedangkan wilayah plastik adalah saat sebuah paterial ditekuk atau dilipat melebihi batas elastisnya, yang menyebabkan adanya perubahan permanen pada material.
Jika sebuah material sudah mencapai wilayah plastiknya, maka bentuk aslinya tidak bisa lagi dipertahankan, teman-teman.
Baca Juga: Apa Saja Faktor yang Memengaruhi Pemanasan Global? Materi Belajar dari Rumah SMP
Serat tanaman yang digunakan pada kertas belum mencapai wilayah plastiknya, sehingga bentuknya masih mulus dan halus.
Namun saat kertas sudah dilipat dengan tekanan yang kuat, maka hal ini akan membuat kertas melampaui batas elastisnya dan mencapai ke titik atau wilayah elastis.
Hal ini juga terjadi kalau kita menggulung kertas dalam waktu lama, nih.
Baca Juga: Mengenal Tenggorokan dan Fungsinya, Pipa Sibuk yang Bercabang dalam Tubuh Kita
Membiarkan kertas tergulung dalam waktu yang lama akan membuat beberapa serta tanaman di kertas terdorong melewati batas elastis.
Akibatnya, ketika gulungan kertas dibuka, kertas akan menjadi melengkung, karena sudah terjadi kelainan fisik kecil pada serat-serat kertas.
Lihat video ini juga, yuk!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | Science ABC |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR