Bobo.id - Teman-teman pasti tahu, kan? Bahwa Bumi kita berotasi sepanjang hari selama 24 jam, teman-teman. Rotasi adalah perputaran Bumi pada porosnya.
Bumi terus berputar pada sumbunya, sehingga mengakibatkan adanya siang dan malam, gerak semu harian, dan pembagian waktu dan tanggal di berbagai wilayah.
Uniknya, kita tidak merasakan rotasi Bumi itu, teman-teman.
Kok bisa, ya? Bagaimana Bumi berputar dan tidak membuat kita merasa pusing?
Cari tahu tentang rotasi Bumi dulu, yuk!
Mengapa Bumi Berotasi?
Saat masa awal pembentukan tata surya, Bumi dan planet lainnya terbentuk dari cakram berisi gas dan debu kosmik di sekitar Matahari.
Matahari dan planet di Tata Surya terbentuk ketika debu kosmik dan gas bertabrakan.
Rupanya, di masa awal Tata Surya bentuk, keadaan benda-benda langit masih berantakan, nih.
Kadang-kadang, gravitasi benda langit yang berukuran besar juga bisa menarik benda langit yang kecil ke orbitnya.
Nah, dalam proses puing-puing antariksa yang saling tarik menarik itu, gravitasi membuat puing-puing mendekat dengan gerakan berputar.
Baca Juga: Saturnus Dikelilingi 82 Bulan, Mengapa Planet Luar Punya Banyak Satelit?
Inilah awal mulanya benda langit berputar pada porosnya. Kemudian, semakin padat benda langit yang terbentuk itu, putarannya semakin cepat.
Apa kamu tahu? Kecepatan Bumi berputar pada garis ekuator kira-kira 1600 kilometer per jam.
Wah, cepat sekali, ya?
Mengapa Kita Tidak Pusing Meski Bumi Terus Berputar?
Kalau teman-teman berputar-putar dengan cepat kemudian berhenti, mungkin teman-teman akan merasa pusing.
Bumi berputar lebih cepat daripada saat kita berputar-putar sendiri, tapi kok kita tidak merasa pusing, ya? Bahkan, kita tidak merasakan Bumi berputar sama sekali.
Rupanya, ini karena kita dan segala hal yang ada di Bumi, ikut berputar bersamaan dengan Bumi dengan kecepatan yang sama.
Seperti ketika kita menjadi penumpang pesawat dengan kecepatan tinggi, kita bisa menuangkan minuman ke cangkir.
Ini karena pesawat, semua penumpangnya, dan benda-benda di dalamnya bergerak dalam kecepatan yang sama.
Kita justru akan merasakan gerakan Bumi ketika Bumi tiba-tiba melambat, atau bertambah kecepatannya.
Baca Juga: Temukan Planet Layak Huni, Ilmuwan Sebut Lebih Baik dari Bumi, Seperti Apa?
Ini seperti ketika kita menaiki mobil yang lajunya kencang, kemudian pengemudinya menginjak rem secara tiba-tiba.
Bumi berputar dengan kecepatan yang tetap, dan kita semua bergerak dengan kecepatan itu sehingga kita tidak merasakan apapun.
Di zaman dahulu, leluhur kita juga kebingungan, lo, karena benda-benda langit bergerak, sementara bumi tidak terasa gerakannya.
Kemudian ilmuwan banyak yang mendukung ide kalau benda langit berpusat pada Bumi, yang disebut geosentris.
Sementara ilmuwan Yunani yang bernama Aristarchus mempercayai kalau semesta heliosentris, yang berpusat pada Matahari.
Di abad ke-16, Copernicus menemukan bukti kalau Bumi berputar pada porosnya di antara bintang-bintang, sekaligus mengelilingi matahari.
Nah, jadilah ini yang kita pelajari sampai sekarang.
Jadi kenapa kita tidak pusing? Bukan karena Bumi tidak bergerak, ya?
Ini justru karena sebenarnya bumi dalam kecepatan yang stabil dan kita semua ikut bergerak bersamanya, teman-teman.
Baca Juga: Apa Jadinya Kalau Bumi Tidak Punya Atmosfer? Cari Tahu Bedanya Atmosfer Bumi dan Planet Lain, yuk!
Yuk, lihat video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id/
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | NASA,Sciencing,earth sky |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR