Tubuh kita membutuhkan waktu sekitar 20 menit sejak mulai makan sampai otak kita mengirimkan sinyal bahwa kita sudah kenyang.
Nah, makan dengan perlahan membuat tubuh memiliki waktu yang cukup untuk memicu sinyal dari otak bahwa kita sudah kenyang.
Menurut ahli kardiologi (ilmu tentang jantung dan penyakit jantung), ketika seseorang makan dengan cepat, ia cenderung tidak menyadarai bahwa ia sudah kenyang dan jadi makan terlalu banyak.
Selain membuat tubuh jadi mengonsumsi lebih banyak kalori, tanpa disadari makan dengan cepat meningkatkan risiko beberapa penyakit seperti obesitas, penyakit jantung, diabetes, dan stroke.
Dampak Kebiasaan Makan dengan Cepat
Makan dengan cepat ternyata memiliki banyak dampak yang tidak baik bagi kesehatan, teman-teman.
Kebiasaan makan dengan cepat dihubungkan dengan obesitas, karena bisa membuat makan lebih banyak. Kondisi obesitas ini bisa meningkatkan risiko penyakit lainnya.
Makan dengan cepat bisa menyebabkan naik dan turunnya kadar gula darah secara tiba-tiba. Kondisi ini bisa menyebabkan resistansi insulin.
Resistansi insulin adalah kondisi saat sel tubuh tidak bisa menggunakan gula darah dengan baik, akibat respon sel terhadap hormon insulin terganggu.
Kondisi itu merupakan salah satu kondisi penyakit diabetes, teman-teman.
Baca Juga: Dari Penyakit Tulang sampai Kanker, Inilah Berbagai Penyakit yang Bisa Dicegah dengan Aktif Bergerak
Source | : | WebMD,Healthline,Independent UK |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR