Bobo.id - Hari ini teman-teman kelas 4 - 6 SD mempelajari materi tentang Pasar Tradisional pada program Belajar dari Rumah TVRI.
Di sini kita akan melihat tayangan seseorang yang sedang belanja ke salah satu pasar tradisional di Desa Tlogo, Wonosobo, Jawa Tengah.
Jika teman-teman menyaksikannya, kamu akan melihat kalau harga pangan di sana sangat murah. Berbeda dengan harga pangan di pasar modern atau supermarket.
Selain itu kita juga akan diajak untuk melihat suasana di Pasar Apung yang terletak di Kota Banjarmasin.
Seperti biasa di akhir tayangan akan ada beberapa pertanyaan yang harus kita jawab. Salah satunya adalah sebagai berikut:
"Mengapa bahan pangan yang dijual di pasar tradisional lebih murah?".
Mungkin teman-teman juga sering mempertanyakan hal satu ini. Karena itu, kita cari tahu jawabannya bersama-sama, yuk!
Baca Juga: Selain di Indonesia, Pasar Apung Juga Ada di Negara Lainnya, lo! Lihat, yuk!
Alasan Mengapa Bahan Pangan yang Dijual di Pasar Tradisonal Lebih Murah
Pertama, pasar tradisional menerapkan sistem jual beli tawar-menawar.
Biasanya pedagang di pasar tradisional sudah menetapkan harga pada bahan pangan yang dijual. Namun, di sini pembeli bisa menawar harga bahan pangan yang akan ia beli.
Jika sang pedagang sudah menyetujui tawaran dari si pembeli, maka otomatis harga yang kita bayarkan adalah harga baru sesuai dengan kesepakatan dengan pedagang.
Hal ini tentunya berbeda dengan supermarket yang memiliki harga yang paten atau tidak bisa ditawar.
Jadi jika kita merasa keberatan dengan harganya, kita tidak bisa melakukan proses tawar-menawar.
Hal ini membuat kita harus membayar sesuai dengan jumlah harga yang sudah tertera pada label masing-masing produk.
Kedua, bahan pangan segar. Di pasar tradisional bahan pangan biasanya dijual dalam keadaan segar atau baru didapatkan di hari itu juga.
Kemudian pedagang di pasar tradisional juga sebagian besar tidak memiliki tempat untuk membuat bahan pangan selalu awet seharian, terutama pada sayuran.
Karena itulah biasanya pedagang tradisional menjual dengan harga yang terjangkau, agar dagangannya cepat laku dan habis.
Berbeda dengan supermarket yang punya tempat penyimpanan dan bisa bantu memperpanjang masa ketahanan bahan pangan.
Baca Juga: Malam Ini Akan Ada Hujan Meteor Orionid, Bagaimana Cara Melihatnya?
Link Streaming Tayangan Belajar dari Rumah di TVRI
Untuk menonton tayangan Belajar dari Rumah dengan layanan streaming, teman-teman bisa memilih salah satu dari tautan di bawah ini, ya!
Link Live Streaming Belajar dari Rumah via Vidio.com
Link Live Streaming Belajar dari Rumah via TVRI
Selain disaksikan secara langsung pada jam-jam di atas, tayangan Belajar dari Rumah ini masih bisa ditonton di waktu lainnnya juga melalui layanan streaming, teman-teman.
Sehingga, kita juga bisa menonton tayangan yang terlewat atau menonton tayangan yang ingin ditonton kembali.
Cara menonton tayangan Belajar dari Rumah di TVRI yang terlewat:
1. Klik link streaming TVRI ini
2. Di bagian bawah pemutar video, terdapat 'Jadwal Acara' berisi tanggal dan jadwal yang bisa teman-teman pilih
3. Nah, teman-teman bisa memilih tayangan tanggal berapa yang ingin lihat.
Teman-teman bisa menggunakan cara ini untuk menonton tayangan Belajar dari Rumah yang sudah ditayangkan beberapa hari lalu.
Caranya dengan memilih tayangan sesuai tanggal yang ada pada jadwal acara itu.
Misalnya, kalau besok Bobo ingin menonton tayangan yang ditayangkan minggu lalu, Bobo tinggal mencari tanggal dan jam tayang program yang ingin ditonton kembali.
Tapi, perlu diingat bahwa jadwal tayangan Belajar dari Rumah bisa berubah sewaktu-waktu tergantung dari jadwal tayangan TVRI, ya.
Baca Juga: Coba Filter Instagram Kekinian dengan Backsound Lagu, yuk! Sudah Pernah Coba di Insta Story-mu?
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR