Bobo.id - Dalam tayangan Belajar dari Rumah di TVRI hari ini, ada cerita dongeng yang berjudul “Nenek Sabar dan Pak Engki” untuk teman-teman SD kelas 1-3.
Dongeng buku cerita Nenek Sabar dan Pak Engki ini dikisahkan oleh Kak Aio.
Di akhir tayangan cerita dongeng Nenek Sabar dan Pak Engki, kita diminta menjawab soal, yaitu hal baik apa yang bisa kita dapatkan dari cerita Nenek Sabar dan Pak Engki.
Untuk bisa menjawabnya, kita cari tahu rangkuman cerita Nenek Sabar dan Pak Engki, yuk!
Cerita Nenek Sabar dan Pak Engki
Alkisah, di sebuah desa hiduplah seorang nenek yang sudah tua yang hidup dengan sederhana.
Nenek tua itu dikenal dengan nama Nenek Sabar oleh penduduk desa.
Nenek Sabar memang selalu menjalani hidupnya dengan penuh kesabaran.
Nah, Nenek Sabar ini bertetangga dengan Pak Engki yang kaya raya.
Namun tidak banyak orang yang menyukai Pak Engki. Ini karena Pak Engki tidak suka berbagi.
Berbeda dengan Pak Engki, Nenek Sabar suka berbagi meskipun hidupnya sederhana.
Setiap hari, Nenek Sabar bekerja memetik dedaunan di hutan dan kebun di sekitar desa untuk dijual.
Jika ada penduduk desa yang tidak punya uang, Nenek Sabar juga mau memberikan daun-daun yang dipetiknya secara gratis.
Baca Juga: Rangkuman dan Soal Buku Cerita: Rudra Si Penjaga Kuda, Materi Belajar dari Rumah SD Kelas 1-3
Keajaiban untuk Nenek Sabar
Suatu hari, daun-daun yang dijual Nenek Sabar belum ada yang laku.
Nenek Sabar pun mulai khawatir karena daun-daun itu mulai layu.
Nenek Sabar memutuskan untuk beristirahat sebentar di tepi sungai dan mengambil sedikit air sungai dan meminumnya.
Saat mengambil air, Nenek Sabar melihat seekor ikan gabus berenang pelan karena air sungai itu memang sedang surut.
Nenek Sabar terpikir untuk mengambil ikan gabus itu untuk dimasaknya menjadi lauk.
Nenek Sabar pun mengangkat ikan gabus itu dari sungai. Namun, ketika mengangkat ikan itu, Nenek Sabar justru merasa iba dan berpikir untuk mengembalikan ikan itu ke sungai.
Ternyata, ikan gabus itu ikan ajaib! Ikan itu berkata “Nenek Sabar, kamu baik sekali mengembalikan aku ke sungai sehingga aku bisa kembali ke keluargaku.”
Ikan Gabus itu berjanji akan memberikan keajaiban pada Nenek Sabar.
Nenek Sabar pun pulang ke rumahnya. Karena sudah memasuki waktu malam, Nenek Sabar sudah lapar dan ingin makan.
Keajaiban pertama ternyata sudah terjadi, daun-daun yang tadinya hampir layu sudah menjadi segar kembali. Nenek Sabar pun memasak daun-daun itu untuk makan malamnya.
Sebelum makan, Nenek Sabar berdoa untuk mensyukuri makanan yang ia terima. Ia bersyukur bahwa daun-daun yang dipetiknya kembali segar.
Nenek Sabar berdoa berulang-ulang. Rupanya karena sudah malam dan suasananya hening, doa Nenek Sabar terdengar hingga rumah Pak Engki.
Baca Juga: Dongeng Petualangan Oki dan Nirmala: Pipiyot Menghilang
Pak Engki tidak suka mendengar doa Nenek Sabar yang berulang-ulang itu.
Ia pun berniat jahat dan menyuruh pembantunya untuk menyiapkan karung yang diisi dengan batu dan pasir.
Pak Engki menyuruh pembantunya menjatuhkan karung berisi batu dan pasir itu dari atap rumah Nenek Sabar.
Saat dijatuhkan, karung itu jatuh tepat di hadapan Nenek Sabar yang sedang makan.
Tapi, Nenek Sabar justru senang dan memeluk karung itu. Ia mengira karung itu merupakan jawaban dari doanya.
Rupanya, keajaiban berikutnya terjadi. Saat dibuka, batu dan pasir dalam karung itu sudah berubah menjadi buah dan berbagai makanan lezat.
Wah, Nenek Sabar pun sangat gembira. Ia bersyukur dan kembali berdoa, berterima kasih karena mendapatkan makanan itu.
Esoknya, Nenek Sabar membagikan buah dan makanan yang didapatkannya pada penduduk Desa, termasuk Pak Engki.
Pak Engki heran dan mencari tahu dari mana asal buah dan makanan yang dibagikan Nenek Sabar.
Akhirnya Pak Engki tahu bahwa buah dan makanan itu asalnya dari karung yang jatuh dari atap rumah Nenek Sabar.
Pak Engki pun langsung menyuruh pembantunya untuk kembali menjatuhkan karung berisi batu dan pasir. Tapi kali ini ia meminta pembantunya menjatuhkan karung itu dari atap tepat di atas kamar tidurnya.
Baca Juga: Dongeng Anak: Lelucon Raja Boku #MendongenguntukCerdas
Pak Engki bersiap menangkap karung itu dari kamar tidurnya.
Tapi, saat karung itu dijatuhkan dari atap di atas kamar tidur Pak Engki, ternyata batu dan pasir dalam karung itu tidak berubah dan justru melukai Pak Engki.
Saat mendengar kabar bahwa Pak Engki sakit dan mengetahui penyebabnya, Nenek Sabar tetap membawakan makanan untuk Pak Engki, teman-teman. Ini karena Nenek Sabar memang penyabar dan pemaaf.
Nah, hal baik apa yang bisa kita dapatkan dari cerita Nenek Sabar dan Pak Engki?
Menurut Bobo, hal baik yang bisa kita dapatkan adalah kita bisa meneladani sikap Nenek Sabar yang penyabar dalam menjalani hidupnya. Ia juga selalu bersyukur meskipun hal yang ia terima adalah hal yang sederhana.
Selain itu, Nenek Sabar juga selalu ingat untuk berbagi pada sesama dan menolong yang kesusahan. Ia juga berbuat baik pada siapa saja, termasuk Pak Engki.
Menurut teman-teman, hal baik apalagi yang bisa dipetik dari cerita Nenek Sabar dan Pak Engki?
Baca Juga: Cerita Misteri: Langkah Misterius #MendongenguntukCerdas
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id/
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR