Bobo.id - Teman-teman sudah tahu manfaat mendongeng, kan? Mendongeng bisa membuat kita menjadi cerdas.
Nah, hari ini ada dongeng anak yang berjudul Hati yang Tulus.
Jangan lupa untuk membaca dongeng atau minta orang tuamu untuk mendongeng untukmu, ya!
-----------------------------
Baca Juga: Dongeng Anak: Putri Berambut Kaca #MendongenguntukCerdas
Kakek Robin tinggal di tepi Kerajaan Tujuh Pelangi. Ia hanya tinggal bersama cucu perempuannya, Mercy. Setiap hari, mereka berdua menanam berbagai bunga di halaman.
Bunga-bunga itu diolah jadi minyak wangi yang sangat harum. Lalu, mereka menjualnya di pasar di kota kerajaan.
Kakek Robin amat menyayangi Mercy. Begitu pula sebaliknya. Mercy amat menyayangi Kakek Robin yang merawatnya sejak kecil.
Pada suatu hari yang cerah, Mercy dan kakeknya bekerja di taman bunga.
"Kakek, Mercy akan memetik bunga mawar yang disebelah sana, ya! Besok kita olah menjadi minyak wangi. Setelah menjual minyak wangi, Mercy ingin beli pakaian hangat untuk kita. Sebentar lagi, kan, musim dingin tiba," kata Mercy.
"lya, Mercy. Kita juga harus beli persediaan makanan buat musim dingin. Kamu menanam bibit saja. Biar Kakek yang memetik mawar-mawarnya. Kakek khawatir jarimu tertusuk duri, kata Kakek Robin.
Mercy menurut. Ia mulai menanam bibit mawar. Dan Kakek Robin memetik bunga-bunga mawar. Berdua mereka asyik bekerja. Namun, tiba-tiba...
"Aduh! Aduh... Mercy tolong Kakek..." Kakek Robin ternyata tertusuk duri mawar dan langsung pingsan.
"Kakek, Kakek! Tolooong... Tolooong...." teriak Mercy ketakutan.
Beberapa orang desa datang. Mereka membopong Kakek Robin ke kamar. Lalu memanggilkan tabib. Mercy sangat khawatir. Jika kakeknya meninggal, maka ia tak punya siapa-siapa lagi.
Beberapa hari pun berlalu. Kakek Robin terus tertidur. Tak ada seorang tabib pun yang dapat membangunkan Kakek Robin.
Mercy sangat sedih. Namun, ia tetap mengurus mawar-mawarnya. Juga setiap malam mendoakan kakeknya.
"Kakek, apa yang harus kulakukan agar Kakek bisa sehat kembali?" ratap Mercy sambil membelai dahi kakeknya. Air matanya terus menetes.
Karena lelah menangis, akhirnya ia tertidur di tepi tempat tidur kakeknya. Tak lama kemudian, Mercy bermimpi bertemu peri yang sangat cantik.
"Mercy, aku adalah Peri Mawar yang tinggal di kebunmu. Kakekmu tertusuk duri jahat milik Peri Mawar Berduri Racun. Peri itu memang jahat. Ia sudah lama ingin mencelakakan peri-peri mawar dan kakekmu. Ia tidak suka jika mawar-mawar ini dijadikan minyak wangi. Padahal, semua mawar bahagia karena menjadi benda yang berguna bagi manusia..." ujar peri itu.
"Peri, apakah kakekku bisa sembuh?" tanya Mercy sedih.
"Tentu saja bisa. Kau harus meneteskan sari mawar kehidupan ke tubuh kakekmu. Pergilah ke arah matahari terbit. Kau akan menemukan mawar kehidupan itu. Tak usah mengkhawatirkan kakekmu. Aku akan menjaganya..." Mercy terbangun dari tidurnya. Ia sangat gembira karena kakeknya dapat disembuhkan.
Baca Juga: Cara Membuat Poster yang Menarik untuk Tugas Sekolah
Keesokan paginya, Mercy berjalan ke arah matahari terbit. Ia membawa bekal secukupnya. Berhari-hari ia berjalan.
Pada suatu hari ia berpapasan dengan pemuda yang kelaparan. Pakaiannya compang camping.
"Boleh aku minta sedikit makanan? Aku sangat kelaparan. Sudan tiga hari aku sakit. Dan tidak bisa bekerja untuk mendapat makanan. Tak ada seorang pun yang
mau menolongku...." iba pemuda tersebut.
Mercy menatap pemuda di depannya. Sepertinya ia memang sangat kelaparan. Mercy menjadi iba. Lalu memberikan bekalnya.
"Terima kasih gadis yang baik hati. Kalau boleh tahu, kemana kau hendak pergi?" tanya pemuda tersebut.
Mercy bercerita tentang kakeknya yang sedang sakit. Juga tentang dirinya yang hendak mencari sari bunga mawar kehidupan.
"Ya, aku pernah mendengar cerita bunga mawar kehidupan. Bunga itu tumbuh di lembah Alpenia. Berjalanlah menuju matahari terbit. Kudoakan agar kau berhasil menemukannya."
Mercy merasa mendapat semangat baru, walaupun bekalnya habis. Kini ia hanya memiliki sebotol air minum.
Namun di tengah perjalanan, ia bertemu dengan sepasang kakek-nenek. Si kakek sangat kehausan dan si nenek kedinginan.
Mercy kembali menjadi iba. Ia memberikan air minumnya pada kakek itu dan memberikan mantelnya pada si nenek.
"Kakekmu tentu bahagia memiliki cucu sebaik engkau. Lanjutkanlah perjalananmu. Kau pasti menemukan mawar kehidupan itu...." ujar si kakek, setelah Mercy menceritakan tujuan perjalanannya.
Mercy kembali melanjutkan perjalanannya. Akhirnya, ia tiba di tepi sungai. Di seberangnya ada sekuntum mawar yang memancarkan sinar keemasan.
"Oh, itu pasti mawar kehidupan! Sinarnya indah sekali..."
Mercy mencoba menyeberangi sungai. Tapi, tubuhnya sudah sangat lemah. Akhirnya arus deras sungai menyeretnya. Mercy tak ingat apa-apa lagi.
Ketika Mercy terbangun, ia berada di kamar yang sangat indah.
"Di mana aku? Aku harus menemukan bunga kehidupan untuk Kakek...."
"Tenanglah, Mercy, kau berada di istanaku. Jangan khawatir, kakekmu pasti sembuh. Karena kau telah berhasil menemukan mawar kehidupan itu."
"Siapakah Anda? Kenapa aku disini?" tanya Mercy bingung.
Baca Juga: Bentuk Kerja Sama ASEAN di Bidang Ekonomi
"Akulah pemuda yang telah kau tolong. Aku Pangeran Edward. Aku sedang mencari permaisuri yang berbudi tulus. Nenek dan kakek yang kamu tolong itu, adalah kedua orang tuaku. Aku mengikutimu. Dan akulah yang menolongmu saat kau hanyut. Kini, ambillah sari bunga mawar kehidupan ini, untuk menyembuhkan kakekmu..." Pangeran Edward menyerahkan setangkai mawar bersinar terang.
"Oh, terima kasih," Mercy menerima mawar kehidupan itu dengan gembira.
Ketika tiba kembali di rumahnya, Mercy segera menetesi kakeknya dengan mawar kehidupan. Kakek Robin langsung terbangun dari tidur panjangnya. Mercy sangat bahagia.
Apalagi Pangeran Edward pun kemudian melamarnya untuk menjadikannya permaisuri kerajaan.
Diceritakan kembali oleh: Nenny
#MendongenguntukCerdas
Baca Juga: Bentuk Kerja Sama ASEAN di Bidang Politik dan Keamanan
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR