Bobo.id - Banyak dari kita yang menghindari kenaikan gula darah dalam tubuh. Hal ini karena bisa jadi salah satu pemicu penyakit diabetes.
Padahal tak hanya kenaikan gula darah saja yang harus dikhawatirkan, tapi juga penurunan gula darah.
Kenaikan dan penurunan gula darah dalam tubuh secara drastis disebut dengan istilah lonjakan gula darah.
Berikut ini adalah cara sederhana untuk menghindari terjadinya lonjakan gula darah di dalam tubuh.
Yuk, simak!
1. Kurangi asupan gula
Gula adalah hal utama yang bisa menyebabkan kenaikan gula darah.
Banyak orang yang tak sadar mengonsumsi 22 sendok teh (88 gram) gula tambahan per hari. Itu berarti menambahkan asupan energi dalam tubuh hingga 350 kalori.
Asupan gula ini sebagian besar berasal dari makanan olahan dan siap saji, seperti permen, kue, dan soda.
Padahal, tubuh kita bisa memecah gula sederhana ini dengan sangat mudah, sehingga bisa menyebabkan lonjakan gula darah.
Studi menunjukkan mengonsumsi gula dikaitkan dengan pengembangan resistensi insulin.
2. Jaga berat badan yang sehat
Kelebihan berat badan atau obesitas bisa membuat tubuh lebih sulit menggunakan insulin dan mengontrol kadar gula darah.
Hal ini juga bisa menyebabkan lonjakan gula darah dan risiko diabetes tipe 2 yang lebih tinggi.
Cara persis kerjanya masih belum jelas, tetapi ada banyak bukti yang mengaitkan obesitas dengan resistensi insulin dan perkembangan diabetes tipe 2.
Di sisi lain, penurunan berat badan telah terbukti meningkatkan kontrol gula darah.
Dalam sebuah penelitian, 35 orang gemuk kehilangan rata-rata 14,5 pon (6,6 kg) selama 12 minggu saat mereka menjalani diet 1.600 kalori sehari.
Gula darah mereka turun rata-rata 14 persen.
Dalam studi lain terhadap orang-orang tanpa diabetes, penurunan berat badan ditemukan menurunkan kejadian diabetes tipe 2 sebesar 58 persen.
Baca Juga: Bentuk-Bentuk Magnet dan Kegunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari
3. Perbanyak olahraga
Olahraga membantu mengontrol lonjakan gula darah dengan meningkatkan kepekaan sel terhadap hormon insulin.
Olahraga juga menyebabkan sel otot menyerap gula dari darah, kemudian membantu menurunkan kadar gula darah.
Baik olahraga intensitas tinggi maupun intensitas sedang terbukti bisa mengurangi lonjakan gula darah.
Sementara itu, berolahraga dengan perut kosong atau penuh bisa memberikan efek pada kontrol gula darah.
Sebuah studi menemukan olahraga yang dilakukan sebelum sarapan mengontrol gula darah lebih efektif daripada olahraga yang dilakukan setelah sarapan.
Meningkatkan olahraga juga memiliki manfaat tambahan untuk membantu penurunan berat badan yang baik untuk mengelola gula darah.
Baca Juga: Mengenal Arti Lambang Pancasila dan Nilai-Nilai Pancasila, Simak di Video Ini, yuk!
4. Makan lebih banyak serat
Serat terdiri dari bagian makanan nabati yang tidak bisa dicerna oleh tubuh. Nutrisi ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu serat larut dan serat tidak larut.
Serat larut bisa membantu mengontrol lonjakan gula darah. Hal itu karena serat ini larut dalam air untuk membentuk zat seperti gel yang membantu memperlambat penyerapan karbohidrat di usus.
Reaksi itu bisa menghasilkan kenaikan dan penurunan gula darah yang stabil, bukan lonjakan.
Makanan tinggi Serat juga bisa membuat kita merasa kenyang lebih lama, mengurangi selera makan dan asupan makanan.
5. Minum lebih banyak air
Tidak minum cukup air bisa menyebabkan lonjakan gula darah. Saat mengalami dehidrasi, tubuh kita menghasilkan hormon yang disebut vasopresin.
Hormon ini bisa mendorong ginjal untuk menahan cairan dan menghentikan tubuh membuang kelebihan gula dalam urine.
Vasopresin juga bisa mendorong hati untuk melepaskan lebih banyak gula ke dalam darah.
Sebuah studi terhadap 3.615 orang menemukan bahwa mereka yang minum setidaknya 34 ons (sekitar 1 liter) air sehari memiliki 21 persen lebih kecil kemungkinan untuk mengembangkan gula darah tinggi daripada mereka yang minum 16 ons (473 ml) atau kurang sehari.
Sementara, sebuah studi jangka panjang pada 4.742 orang di Swedia menemukan bahwa, selama 12,6 tahun, peningkatan vasopresin dalam darah dikaitkan dengan peningkatan resistensi insulin dan diabetes tipe 2.
Untuk mendapatkan cairan, jangan lupa lebih baik pilih air putih daripada jus manis atau soda, karena kandungan gulanya akan menyebabkan lonjakan gula darah.
(Penulis: Irawan Sapto Adhi)
Baca Juga: Bentuk Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila di Lingkungan Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR