Tan Malaka kemudian pulang untuk ikut berperang, denan menggunakan kata-kata, tulisan, dan ilmu yang dimilikinya untuk melawan ketidakadilan dan penjajahan.
Keinginannya untuk melawan penjajahan di Indonesia ternyata diketahui oleh bangsa kolonial, yang membuat Tan Malaka harus melakukan pelarian selama bertahun-tahun ke berbagai negara.
Dalam pelariannya, Tan Malaka menghasilkan buku berjudul Nar de Republiek Indonesia atau Menuju Negara Republik Indonesia.
Buku tulisan Tan Malaka berisi tentang bagaimana cara untuk menyatukan Indonesia.
Baca Juga: Mengenal Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan Hindu di Jawa Barat
2. Mohammad Hatta
Mohammad Hatta merupakan wakil presiden pertama Indonesia dan memimpin bersama Soekarno sebagai presiden.
Wakil presiden pertama Indonesia ini lebih sering dipanggil dengan nama belakangnya, yaitu Hatta, dianggap sebagai satu dari banyak pemikir hebat di Indonesia.
Dalam memperjuangkan untuk membela Indonesia, Hatta bekerja bersama dengan organisasi pemuda di Belanda, Perhimpunan Indonesia.
Ketika bersekolah di Belanda, Hatta sempat ditangkap oleh pemerintah Belanda karena dirinya membuat tulisan di koran yang dianggap membuat kerusuhan.
Baca Juga: Jenderal Gatot Subroto, Tentara Tiga Zaman yang Pemberani
Selama berada di penjara, Hatta menyusun pembelaan yang akan ia katakan di pengadilan dan menuntut kalau Indonesia harus menjadi negara yang merdeka.
Pidato yang diungkapkan Hatta di pengadilan dikenal dengan pidato Indonesia Vrij atau Indonesia Merdeka.
Karena pidatonya inilah, Hatta kemudian dibebaskan dan diketahui hingga Indonesia oleh Soekarno.
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR