Bobo.id - Teman-teman pernah mendengar istilah EQ atau emotional quotient? Banyak yang bilang, EQ yang tinggi itu lebih penting dibanding IQ yang tinggi.
Apa itu EQ dan bagaimana ciri-ciri orang yang punya EQ rendah dan tinggi? Sebelum kita cari tahu jawabannya, cari tahu dulu apa itu IQ, EQ, dan AQ, yuk!
IQ dianggap sebagai indikator tingkat kecerdasan seseorang yang memengaruhi kemampuan berpikir, berakal, dan menanggapi sesuatu. IQ dikenal juga sebagai kecerdasan intelektual.
Lalu EQ adalah kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola, dan mengontrol emosi dirinya dan orang lain yang ada di sekitarnya.
Sementara AQ merupakan singkatan dari adversity quotient yang disebut juga dengan ilmu ketahanan. Ini menunjukkan bagaimana kita menghadapi kesulitan dan mengatasinya.
Nah, sekarang coba cek, tinggi atau rendah EQ teman-teman. Berikut ciri-cirinya:
Baca Juga: Inilah 4 Kebiasaan Buruk yang Suka Dilakukan Orang Cerdas
Baca Juga: Benarkah Makan Ikan Membuat Kita Jadi Pintar?
Ciri-Ciri Orang dengan EQ Rendah
1. Gampang Stres
Saat ada situasi yang tidak baik, orang dengan EQ lemah biasanya mudah merasa tidak nyaman, cemas, dan frustasi.
Ia membiarkan dirinya dikuasai berbagai emosi yang tidak perlu. Sehingga pikiran dan perasaannya kacau.
Sebaliknya, orang yang memiliki EQ yang kuat cenderung mampu mengendalikan stres dan mengelola mood. Sehingga ia jauh dari stres.
Baca Juga: 3 Kegiatan yang Bisa Menurunkan IQ, Banyak yang Sering Melakukannya, lo!
2. Tidak Tegas pada Diri Sendiri
Orang yang memiliki EQ yang baik mampu menyeimbangkan sikap, perilaku, dan pikirannya. Ia memiliki batasan-batasan tertentu pada dirinya.
Sehingga hal-hal yang membuat kualitas hidupnya memburuk akan dibuangnya. Istilahnya ia tegas terhadap dirinya sendiri.
Sedangkan orang yang lemah EQ biasanya menjalani hidup semaunya, tanpa prinsip dan batasan.
Baca Juga: 8 Macam Kecerdasan Manusia, Kamu Punya Kecerdasan yang Mana?
3. Tidak Mengenal Emosinya Sendiri
Semua manusia pasti memiliki emosi, namun tidak semua orang mengenal emosi yang dialaminya.
Penelitian membuktikan hanya 36% orang bisa mengenal dan mengendalikan emosinya.
Sebaliknya orang yang lemah EQ biasanya tidak mampu mengenal emosinya sendiri.
Sehingga ia gampang jatuh dalam kesalahpahaman, konflik, dan emosi-emosi beracun lainnya. Ia cenderung merasa buruk, sensitif, frustasi, dan cemas.
Baca Juga: Anak Berusia 3 Tahun Ini IQ-nya Lebih Tinggi dari Einstein dan Hawking
4. Mudah Berasumsi dan Sangat Mempercayai Asumsinya Sendiri
Orang yang lemah EQ biasanya cepat untuk berasumsi dan beropini. Tanpa mencari bukti, ia selalu mempercayai asumsinya.
Bahkan ketika sudah ditemukan fakta dan kebenarannya pun, kalau itu bertentangan dengan asumsinya, ia akan menolaknya.
Baca Juga: Inilah Ciri-Ciri Orang yang Kreatif, Salah Satunya Mau Menerima Masukan
5. Menyimpan Dendam
Emosi negatif seperti menyimpan dendam dan keinginan untuk membalas dendam biasanya timbul pada orang yang lemah EQ.
Hal ini merupakan salah satu respons karena tidak mampu mengendalikan stres.
6. Sering Jatuh dalam Kesalahan yang Sama
Orang dengan EQ lemah sulit melupakan kesalahan orang lain maupun kesalahan diri sendiri.
Baca Juga: 4 Fakta seputar IQ yang Perlu Kita Ketahui
Ia sering jatuh pada kesalahan yang sama tanpa upaya untuk memperbaiki kesalahan itu.
Padahal membiarkan diri terus berada dalam kesalahan yang sama bisa menghancurkan kualitas hidup.
Baca Juga: Sering Dianggap Sama, Apa Bedanya Pintar dan Cerdas? #AkuBacaAkuTahu
7. Sering Salah Paham pada orang lain
Salah satu tanda EQ lemah adalah sulit untuk memahami intensi orang lain. Ia sering salah paham akan perkataan maupun perilaku orang lain.
Rasanya sulit baginya untuk berpikir dengan pikiran dan perasaan yang lebih terbuka untuk memahami maksud dan tujuan orang lain kepadanya.
Baca Juga: Orang yang Humoris Memiliki Kecerdasan Tinggi, Inilah 4 Jenis Humor
8. Tidak Mengenali Dirinya Sendiri
Semua orang, untuk mengendalikan diri perlu mengenali emosi dan sifatnya. Misalnya hal-hal apa yang membuatnya marah, senang, sedih, dan emosi lainnya.
Nah, orang yang lemah EQ biasanya tidak bisa memahami itu. Itulah sebabnya ia bersikap seperti orang yang tidak memiliki pendirian.
Baca Juga: Benarkah Hewan Otak Besar Lebih Cerdas daripada Hewan Otak Kecil?
9. Tanpa Ekspresi, Malah Tidak Bisa Marah
EQ yang baik tidak hanya soal sikap yang manis dan baik, namun juga kemampuan untuk mengekspresikan diri. Jika sedih, menangis.
Kalau senang, ya, tertawa. Orang yang lemah EQ tidak mengetahui hal ini. Bahkan ada orang yang tidak bisa menunjukkan kemarahan pada dirinya.
Padahal menyimpan amarah itu tidak sehat.
10. Menyalahkan Orang Lain akan Apa yang Dirasakannya
Emosi manusia itu timbul dari dalam diri, bukan dari luar. Namun orang yang lemah EQ tidak memahami konsep ini.
Untuk hal-hal yang dirasakannya, ia malah menyalahkan orang lain. Ia merasa bahwa orang lain harus bertanggung jawab akan apa yang dirasakannya sendiri.
Baca Juga: Menulis dengan Tangan Dapat Membuat Otak Tambah Cerdas #AkuBacaAkuTahu
11. Gampang Tersinggung
Orang yang lemah EQ gampang tersinggung karena ia sendiri kurang percaya diri dan pikirannya tertutup.
Bahkan kadang, orang bercanda saja dianggap serius. Akhirnya ia tersinggung hingga menyimpan dendam.
Ciri-Ciri Orang dengan EQ Tinggi
1. Ekspresif
Salah satu ciri anak-anak yang memiliki EQ tinggi adalah memiliki kemampuan untuk merasakan dan mengenali emosi dalam dirinya.
Biasanya, ini terlihat dari sikap yang ekspresif, teman-teman.
Misalnya, mungkin teman-teman mengekspresikan perasaan melalui gambar atau tulisan tentang hal yang teman-teman lalui.
Hal ekspresif lainnya misalnya terlihat ketika teman-teman bercerita, seperti cara bicara, bergerak, atau membuat ekspresi wajah.
Kita juga bisa mengembangkan sikap ekspresif, lo. Misalnya dengan mengenali hal yang kita rasakan dan mencari tahu kata yang tepat untuk menggambarkannya, kemudian belajar mencari tahu bagaimana cara menghadapinya.
Sebagai contoh, mungkin teman-teman merasa lelah ketika harus berdiri ketika upacara di sekolah.
Nah, kita bisa mencari cara menghadapinya dengan mencoba tenang dengan menarik napas.
Kita juga bisa melatihnya dengan mencoba menemukan cara yang menyenangkan untuk menceritakan hal yang kita alami.
Baca Juga: Anak Kembar? 4 Hal Ini Pasti Sering Kamu Alami Bersama Kembaranmu
2. Pendengar yang Baik
Ingat, kan, bahwa seseorang dengan EQ yang tinggi memiliki rasa simpati yang tinggi juga?
Nah, anak yang memiliki EQ tinggi biasanya adalah anak yang menjadi pendengar yang baik.
Misalnya, di antara teman-teman, kamu sering menjadi orang yang membantu menyelesaikan masalah atau menjadi tempat bercerita.
Ini karena orang lain merasa lebih tenang bercerita pada seseorang yang mendengarkan dan tidak menilai secara sepihak.
Anak yang memiliki simpati tinggi akan mendengarkan dan mencari cara untuk membantu temannya.
Baca Juga: Supaya Otak Makin Sehat, Coba Konsumsi 8 Jenis Makanan Ini, yuk!
Kita juga bisa melatih sikap menjadi pendengar yang baik, lo. Ketika kita mendengar kakak atau adik bercerita, kita bisa mendengarkannya dan berusaha memahami perasaannya.
Sikap simpati juga bisa kita latih dengan membantu teman, kakak, atau adik yang kesulitan saat sedang bermain atau belajar di kelas.
3. Menunggu Sebelum Merespon
Anak yang memiliki EQ tinggi biasanya menunggu sebentar sebelum merespon suatu hal.
Ini karena seseorang yang memiliki EQ tinggi tidak langsung bereaksi, namun memproses perasaannya terhadap suatu hal, kemudian mengekspresikannya.
Kita bisa melatihnya juga dengan berusaha mengenali perasaan kita sebelum merespon suatu hal.
Misalnya, boleh-boleh saja kita merasakan marah, tapi kita bisa menunggu sebentar agar kita lebih tenang dan tidak langsung bereaksi pada hal yang membuat kita marah. Sehingga, amarahnya bisa lebih terkendali, teman-teman.
Baca Juga: Cari Tahu Ciri-Ciri Orang Kreatif Menurut Psikolog Ini, yuk! Apa Kamu Memiliki Ciri Ini Juga?
4. Berpikiran Terbuka
Apakah kamu suka mengeksplorasi banyak hal? Mulai dari buku, film, atau hal yang lainnya?
Ini bisa jadi salah satu tanda bahwa kamu memiliki pemikiran yang terbuka, lo.
Saat kita membaca buku atau menonton film, kita melihat karakter dalam cerita.
Coba ingat-ingat, apakah kamu merasakan hal yang dirasakan oleh si tokoh, atau mungkin merasakan simpati padanya? Atau mungkin kamu juga penasaran tentang cara karakter itu memandang suatu hal?
Baca Juga: Ingin Menjadi Anak yang Cerdas? Yuk, Kita Rutin Berolahraga!
Ini adalah salah satu tanda kamu memiliki EQ atau kecerdasan emosi yang tinggi.
Jika belum merasakannya, teman-teman bisa sering membaca buku dan film, kemudian mencari tahu bagaimana sikap karakter dalam cerita saat menghadapi hal sulit.
Kita bisa mendiskusikan tentang karakter dalam cerita itu bersama orang tua di rumah. Ini bisa membentuk empati, yang penting dalam kecerdasan emosi.
Kalau kamu belum merasa menemukan tanda memiliki EQ yang tinggi, ini bisa dilatih, kok, teman-teman.
Baca Juga: Monyet Ekor Panjang yang Cerdas dan Ramah, Pernah Lihat?
Karenanya, jangan patah semangat dan cobalah tips di atas untuk mengasah EQ, ya!
(Penulis: Iveta, Avisena)
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id/
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | intisari |
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR