Raja mempunyai masalah. Putranya sangat pemurung. Ia tidak mau tertawa dan amat pemarah. Sifat putranya itu membuat raja sedih. Dengan sifat seperti itu, putranya akan sulit menjadi raja yang dicintai rakyatnya kelak. Berbagai tabib, pelawak, tukang sulap, tak mampu membuat pangeran kecil itu tersenyum. Raja Tenggara akhirnya mencoba memanggil Tulo dan Tulio. Ia berharap Tulo dan Tulio berhasil.
Kedua kakak adik itu datang ke istana Raja Tenggara. Mereka mencoba menghibur pangeran kecil. Mereka menari, menyanyi, melucu, dan berakrobat. Mula-mula pangeran kecil tak tertarik. Namun lama-lama ia mulai memperhatikan Tulo dan Tulio. Tulo dan Tulio memang berbeda dengan penghibur lainnya. Mereka sangat menyukai anak-anak. Tulo membopong sang pangeran kecil di atas pundak. Pangeran pun dapat melihat kota dengan jelas. Tulio menggunakan tangannya yang panjang untuk mengayun tubuh pangeran. Pangeran kecil merasa terbang seperti burung. Wah, hanya Tulo dan Tulio yang sanggup melakukan hiburan seperti ini.
Pangeran kini mulai sering tertawa dan bergembira. Pangeran itu juga tidak pemarah dan egois lagi. Rupanya selama ini pangeran merasa kesepian dan bosan. Tulo dan Tulio mengajarinya cara berteman dan menjaga perasaan orang lain.
Raja gembira luar biasa. "Mintalah apa saja. Pasti kukabulkan!" ujarnya pada Tulo dan Tulio.
"Baginda yang baik. Kami dua bersaudara sebenarnya sedang mencari kolam ajaib. Konon, kolam tersebut dapat membuat kami normal seperti orang lain.
Jika Baginda tahu di mana tempatnya, izinkanlah kami ke sana," jawab Tulo.
"Itu bukanlah permintaan yang sulit. Kebetulan sekali kolam ajaib yang kalian maksud itu adalah milikku. Pakailah sesuka kalian!" Raja segera menyuruh pengawal mengantarkan Tulo dan Tulio. Sesampainya di kolam ajaib, Tulo dan Tulio langsung menceburkan diri ke dalam kolam ajaib. Luar biasa!
Baca Juga: Kocak dan Bikin Gemas, Inilah 10 Potret Tingkah Tak Terduga Para Kucing, Pemiliknya Sampai Heran!
Hati-Hati Kandungan Gula di Minuman Manis, Bagaimana Memilih Minuman yang Tepat?
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR