Bobo.id - Setiap hari, manusia membutuhkan bahan bakar fosil yang diolah menjadi bahan bakar minyak untuk kebutuhan sehari-hari.
Salah satu contohnya adalah penggunaan bahan bakar minyak untuk bahan bakar penggerak bagi kendaraan bermotor.
Selain untuk bahan bakar kendaraan bermotor, minyak bumi juga digunakan untuk bahan bakar listrik yang digunakan sehari-hari.
Apakah teman-teman tahu dari mana bahan bakar minyak ini berasal?
Baca Juga: Ketahui Proses Pembentukan Minyak Bumi dan Gas Alam yang Memerlukan Waktu Jutaan Tahun
Bahan bakar minyak yang kita gunakan setiap hari berasal dari pengendapan fosil hewan dan tumbuhan selama jutaan tahun, yang kemudian berproses hingga menjadi minyak bumi yang siap ditambang dan diolah.
Minyak bumi disebut sebagai sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui atau tidak terbarukan.
Wah, apa yang menyebabkan minyak bumi tidak dapat diperbaharui, ya? Ketahui juga apa yang akan terjadi minyak bumi habis, yuk!
Minyak Bumi Merupakan Sumber Daya Alam yang Tidak Bisa Diperbaharui
Sumber daya alam dibagi menjadi sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui.
Sumber daya alam yang dapat diperbaharui artinya sumber daya alam itu bisa digunakan terus menerus dan tidak akan habis.
Sebaliknya, sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang jumlahnya terbatas dan akan habis jika dipakai terus menerus.
Nah, minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, karena jumlahnya yang dapat habis jika digunakan terus menerus.
Hal ini disebabkan karena minyak bumi terbentuk dari proses pengendapan fosil hewan dan tumbuhan yang berlangsung selama jutaan tahun.
Agar minyak bumi kembali tersedia dan bisa digunakan, maka membutuhkan waktu jutaan tahun lagi sampai minyak bumi kembali tersedia.
Apa Jadinya kalau Minyak Bumi Habis?
Minyak bumi sebagai sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dapat habis pada waktu tertentu jika digunakan terus-menerus.
Lalu apa yang akan terjadi kalau minyak bumi sudah habis dan tidak ada persediaan lagi?
Baca Juga: Besi yang Terkena Air Terus-menerus Bisa Berkarat, Ketahui Proses Benda Jadi Berkarat
Saat minyak bumi habis, manusia akan kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, terutama jika belum menemukan energi alternatif pengganti minyak bumi.
Contohnya, manusia akan kesulitan bepergian karena kendaraan yang masih menggunakan bahan bakar minyak.
Selain itu, ibu akan kesulitan memasak, karena gas yang digunakan sebagai bahan bakar kompor juga berasal dari minyak bumi.
Listrik yang menggunakan energi minyak bumi juga tidak bisa menyala jika minyak bumi semakin menipis jumlahnya, bahkan habis.
Apa yang Bisa Dilakukan untuk Mencegah Habisnya Minyak Bumi?
Beberapa ahli sudah memperkirakan kapan kira-kira minyak bumi akan menipis dan jumlahnya habis.
Pada 2016 lalu, minyak bumi diperkirakan akan habis jumlahnya dalam waktu 53 tahun lagi.
Baca Juga: Contoh Kenampakan Alam di Benua Asia, Ada Sungai Terpanjang Hingga Gunung Tertinggi di Dunia
Namun hal ini belum pasti, karena ada berbagai faktor yang memengaruhi ketersediaan minyak bumi, salah satunya adalah perubahan iklim.
Meski persediaan minyak bumi semakin menipis, sudah ada beberapa cara yang dilakukan untuk mencari alternatif minyak bumi.
Salah satunya adalah dengan membuat alternatif energi, misalnya menggunakan pembangkit listrik tenaga air, pembangkit listrik tenaga udara, atau mengolah kotoran hewan menjadi gas.
Baca Juga: Penjelasan Ciri-Ciri dan Contoh Tumbuhan Monokotil dan Dikotil
Selain itu, ada beberapa hal yang juga bisa kita lakukan untuk menghemat penggunaan minyak bumi, lo.
Menggunakan transportasi umum dan menghemat listrik dengan cara mematikan alat elektronik yang sedang tidak digunakan dapat menjadi hal mudah yang bisa dilakukan untuk menghemat minyak bumi.
Yuk, tonton video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR