Bobo.id - Saat musim hujan seperti sekarang ini, biasanya kita melihat banyak kodok melompat-lompat di halaman.
Eh, tapi? Apa benar yang kita lihat itu adalah kodok dan bukan katak? Ayo, siapa yang tahu perbedaan katak dan kodok?
Katak dan kodok merupakan hewan amfibi. Keduanya sama-sama memiliki ciri kaki yang berselaput dan kulit yang licin seperti berlendir.
Karena ciri fisik yang mirip inilah banyak orang yang menganggap katak dan kodok adalah jenis hewan yang sama.
Padahal keduanya merupakan jenis hewan yang berbeda, lo.
Tak sedikit juga orang yang mengatakan kalau perbedaan keduanya adalah katak hidup di air dan kodok hidup di darat.
Apakah anggapan itu benar? Yuk, simak penjelasan selengkapnya tentang perbedaan katak dan kodok berikut ini.
Baca Juga: Perbedaan Siklus Hidup Hewan yang Mengalami Metamorfosis dan Tidak Mengalami Metamorfosis
Baca Juga: Perbedaan Bakteri dan Virus, 2 Mikroba Penyebab Infeksi yang Sering Dianggap Sama
Perbedaan Katak dan Kodok
Sebenarnya, kata “katak” dan “kodok” diambil dari istilah bahasa Inggris yakni frogs dan toads.
Kalau di Inggris, kata frogs atau katak mengacu pada suku Ranidae yang berkulit mulus dan loncatannya jauh.
Katak memiliki tubuh yang langsing dengan kulit basah atau lembab, berlendir, tipis, dan halus.
Loncatannya yang jauh disebabkan karena memiliki kaki yang lebih panjang.
Selain itu, juga memiliki selaput pada kaki belakangnya sehingga dikenal sebagai perenang ulung.
Sedangkan, toads atau kodok lebih mengarah pada suku Bufonidae yang berkulit kasar dan memiliki lompatan yang pendek.
Kodok juga memiliki tubuh yang lebar dan besar, kulitnya kering, dan tebal.
Selain itu, kodok juga memiliki kaki yang relatif pendek, inilah yang menyebabkan lompatannya pendek.
Hal ini terjadi karena di Inggris memang hanya memiliki dua suku hewan saja.
Lalu, bagaimana dengan di Indonesia yang kaya dan memiliki banyak suku dari ordo Anura?
Baca Juga: Perbedaan Gerhana Bulan dan Matahari, Peristiwa Langit yang Sering Muncul di Bumi
Bagaimana dengan di Indonesia?
Ya, katak dan kodok termasuk dalam ordo (bangsa) Anura, termasuk Dicroglossidae yang menangungi katak sebesar ayam di Enrekang (Limnonectes grunniens).
Jadi, khusus untuk di Indonesia penggunaan istilah “kodok” digunakan untuk kelompok yang lebih dekat dengan Bufonidae, sedangkan “katak” untuk kelompok yang lebih dekat dengan Ranidae, Microhylidae, dan Racophoridae.
Menurut Amir Hamidy, peneliti reptil dan amfibi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), katak dan kodok bukan dibedakan dari lingkungan hidupnya.
Jadi, anggapan katak hidup di air, sedangkan kodok hidup di darat itu tidak tepat, ya, teman-teman.
Menurutnya, habitat tidak menentukan jenis. Ada fase berudu baik pada katak dan kodok, sehingga ketika mereka bernapas menggunakan ingsang dan habitatnya adalah air.
Baik katak dan kodok juga bernapas menggunakan kulit, sehingga sekering apapun pasti juga membutuhkan lembap untuk bernapas.
(Penulis: Sepdian Anindajati)
Baca Juga: Perbedaan Bangsa dan Negara, 2 Istilah yang Sering Digunakan dalam Bahasan Kenegaraan
Baca Juga: Perbedaan Magnet Alam dan Magnet Buatan
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR