Bobo.id - Setiap orang bisa terluka, baik itu karena terjatuh, digigit serangga, atau cedera saat olahraga.
Ada luka yang cepat sembuh tanpa diobati, ada juga luka yang baru sembuh kalau diobati.
Namun, pernahkah teman-teman punya luka yang tak kunjung sembuh? Padahal, biasanya luka cepat sembuh dan hilang.
Ternyata, ada beberapa penyabab luka tak kunjung sembuh, teman-teman. Berberapa di antaranya terlihat sepele, padahal berpengaruh.
Yuk, cari tahu!
Baca Juga: Daun Pandan Tidak Hanya Mengharumkan Masakan, Ini Manfaat Lainnya! Termasuk Meredakan Luka Bakar
Infeksi
Tanpa sadar, luka yang kita miliki bisa saja mengalami infeksi.
Akibatnya, proses penyembuhannya akan memakan waktu yang lebih lama.
Infeksi pada luka biasanya akan membuat luka tersebut mengeluarkan cairan atau menjadi basah.
Selain itu, jika terjadi infeksi pada luka, kita juga bisa mengalami demam.
Jika ada gejala demam atau luka tak kunjung sembuh dan jadi basah, segera konsultasikan dengan dokter, ya.
Makan Terlalu Sedikit
Saat sedang sakit, terkadang kita memang jadi tidak semangat untuk makan.
Namun, sebaiknya kamu tetap mencukupi kebutuhan asupan nutrisi, ya.
Soalnya, makan terlalu sedikit atau tidak sesuai dengan kebutuhan akan membuat proses penyembuhan memakan waktu yang lebih lama, lo.
Untuk orang yang mengalami luka atau cedera serius, kebutuhan energinya dalam sehari bahkan bisa meningkat sekitar 15-50% dari kebutuhannya pada kondisi normal.
Pada orang yang sedang cedera, makanan akan diubah menjadi energi di dalam tubuh untuk kemudian dijadikan sumber energi utama.
Sumber energi tersebut akan digunakan tubuh untuk memperbaiki jaringan, menutup luka, dan menyembuhkan luka.
Kalau kita tidak makan dengan cukup, maka bahan bakar untuk menyembuhkan luka akan kosong.
Akibatnya, luka jadi tidak kunjung sembuh, deh.
Kekurangan Zat Gizi
Selain makan yang cukup, penting juga untuk memerhatikan jenis makanan yang dikonsumsi pada saat sakit.
Beberapa jenis makanan mengandung zat gizi yang berperan penting dalam proses penyembuhan luka. Misalnya, makanan yang tinggi protein, vitamin, dan mineral.
Protein adalah zat gizi makro yang berguna dalam memperbaiki jaringan dan sel yang rusak.
Baca Juga: 4 Bahan Ini Bisa Merawat Luka di Kulit Agar Lekas Sembuh, Ada Madu Hingga Kunyit
Selain itu, protein juga berguna dalam membangun jaringan yang baru di dalam tubuh.
Apalagi jika luka atau cedera yang dialami menyebabkan jaringan di dalam tubuh terluka.
Vitamin dan mineral seperti vitamin A, B, C, D, kalsium, seng, magnesium, dan zat besi adalah zat gizi mikro yang juga sangat dibutuhkan oleh tubuh.
Soalnya, vitamin dan mineral tersebut berperan penting dalam proses penyembuhan luka.
Zat gizi tersebut akan membantu tubuh untuk meregenerasi sel dan jaringan yang rusak.
Selain itu, zat gizi itu juga akan membantu menurunkan tingkat peradangan yang terjadi, menguatkan jaringan yang baru diperbaiki, dan menjaga sistem kekebalan tubuh.
Konsumsi makanan yang sehat dan seimbang dapat mempercepat proses penyembuhan luka.
Jadi, pastikan untuk mengonsumsi bahan makanan yang tinggi akan zat gizi tersebut sehingga luka pada tubuh bisa lebih cepat sembuh, ya.
Kurang Istirahat
Saat sedang sakit atau mengalami cedera, kita pasti disarankan untuk banyak istirahat.
Istirahat yang cukup memang sangat penting dan bisa didapatkan di antaranya dengan tidur.
Tidur merupakan salah satu bentuk pertahanan tubuh yang baik.
Meski tampak sederhana, tidur berperan penting dalam meregenerasi serta memperbaiki jaringan tubuh kita, lo.
Pada saat kita sedang tidur, tubuh akan menghasilkan berbagai hormon yang berfungsi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menguatkan tulang, serta meningkatkan massa otot.
Nah, kalau waktu tidur terganggu, maka tubuh akan kehilangan kesempatan untuk melakukan hal tersebut.
Akibatnya, proses penyembuhan luka atau cedera kita bisa sangat lambat, lo.
Itulah beberapa pemicu luka tak kunjung sembuh. Meski tampak sepele, berbagai hal tadi sebaiknya jangan diabaikan jika ingin proses pemulihan berjalan cepat.
Cara Mengatasi Luka yang Benar
Supaya tidak infeksi, kita harus mengatasi luka dengan benar. Contohnya luka sehabis jatuh atau jari yang terkena gunting. Luka ini tidak boleh langsung ditutup plester, teman-teman.
Kita harus membersihkan lukanya dulu untuk mengurangi risiko terkena infeksi. Selain itu membersihkan luka juga bisa mempercepat penyembuhan, lo.
Jangan sampai salah, berikut ini cara membersihkan luka yang benar dan aman. Simak, ya!
1. Cuci Tangan
Sebelum mulai membersihkan luka, cucilah tangan kita terlebih dahulu menggunakan sabun dan air yang mengalir.
Atau agar lebih praktisnya, teman-teman cukup menggunakan hand sanitizer pada kedua tangan dan tunggu sampai kering.
Jika memungkinkan, gunakan sarung tangan medis supaya lebih steril. Kondisi tangan yang bersih dan tertutup dapat membantu mencegah infeksi pada luka kita.
Baca Juga: Ada Orang yang Takut Bahkan Sampai Pingsan Melihat Darah, Ternyata Ini Sebabnya
2. Tekan Area Kulit yang Terluka
Tekan area kulit yang terluka pelan-pelan menggunakan kain bersih atau kasa steril sampai perdarahannya berhenti.
Namun untuk luka atau goresan yang kecil tidak perlu ditekan, ya. Perlu diingat bahwa langkah ini hanya dilakukan untuk luka yang berdarah saja.
Jika teman-teman mengalami luka bakar, lewati langkah ini dan segeralah pergi ke dokter terdekat.
Baca Juga: Yuk, Ketahui Penyebab Luka yang akan Sembuh Sering Terasa Gatal!
3. Bersihkan Luka dengan Air
Bersihkan luka dengan air bersih yang mengalir selama 5-10 menit. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada luka yang bisa memicu infeksi.
Setelah itu, gunakan kain bersih dan sabun yang lembut untuk membersihkan area di sekitar luka.
Pastikan sabun yang kita pakai tidak mengenai luka karena akan terasa perih dan bisa menyebabkan iritasi.
4. Oleskan Krim atau Salep Antibiotik
Begitu selesai membersihkan luka, oleskan area kulit yang terluka dengan krim atau salep antibiotik tipis-tipis.
Salep antibiotik ini berfungsi untuk menjaga kulit tetap lembap dan mencegah pertumbuhan jaringan parut pada bekas luka.
Namun, kita tidak perlu menggunakan antibiotik ini pada luka atau goresan kecil. Jika muncul ruam atau kulit justru terasa perih setelah memakai krim atau salep, segera hentikan penggunaannya, ya.
5. Balut dengan Perban
Sebenarnya, tidak semua jenis luka perlu diperban. Jika lukanya hanya sedikit dan tidak dalam, kita cukup membersihkan luka tersebut tanpa harus menutupnya dengan perban.
Teman-teman bisa menutup dengan pembalut luka yang tidak lengket supaya tidak terpapar kuman. Jangan lupa ganti perban setidaknya sekali sehari atau saat sudah basah atau kotor.
Baca Juga: Hemofilia, Gangguan Pembekuan Darah: Penyebab dan Jenisnya
(Penulis: Rahwiku Mahanani, Sarah Nafisah)
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR