Bobo.id - Apakah teman-teman di rumah suka membantu ibu memasak? Kalau iya, pasti kamu sering melihat ibu menggoreng makanan.
Saat menggoreng makanan, biasanya kita akan menggunakan minyak yang banyak. Cara goreng dengan banyak minyak ini biasa disebut dengan istilah deep-fry.
Setelah mengoreng mungkin kita bisa melihat perubahan warna pada minyak. Misalnya menjadi agak keruh atau bahkan menghitam.
Padahal minyak sebenarnya bisa dipakai beberapa kali, lo. Namun jika sudah keruh atau menghitam tentu kita tak ingin lg menggunakannya.
Coba ikuti lima langkah ini saat menggoreng agar minyak tak gampang keruh atau hitam, yuk!
Baca Juga: Benarkah Panci Aluminium Tidak Boleh Digunakan untuk Masak Makanan Asam? Ketahui Penjelasannya
1. Tidak Mengatur Suhu Api Saat Memasak
Suhu api penting diatur, tidak hanya untuk minyak, tapi juga untuk hasil masakan.
Api yang terlalu besar membuat minyak goreng cepat panas.
Nah, panas itulah yang membuat minyak cepat berubah cokelat dan kalau digunakan terus menerus, akan keruh dan jadi hitam.
Makanan pun akan terlalu berminyak dan kemungkinan hanya akan matang di luar namun masih mentah di dalam.
Suhu ideal untuk deep-fry adalah 180 derajat celcius. Cobalah untuk menggunakan termometer agar lebih mudah mengatur panas minyak.
2. Tidak Cepat Bersihkan Sisa Makanan
Setelah makanan diangkat, pasti ada sisa tepung atau rontokan dari makanan yang tersisa pada minyak.
Jika mengendap, sisa-sisa makanan itu akan menurunkan kualitas minyak dan membuat minyak menjadi keruh dan hitam.
Sebelum menyimpan minyak, pastikan sisa-sisa makanan tersebut sudah tersaring sampai bersih.
Jangan sisakan sekecil apapun bentuknya, ya!
3. Tidak Menyimpan Minyak Dengan Benar
Meski tidak sedang memasak, warna minyak juga bisa berubah menjadi hitam jika tidak disimpan dengan benar.
Jangan simpan minyak di tempat yang terpapar cahaya atau dekat dengan sumber panas.
Dua hal ini bisa merusak kualitas minyak dan membuat minyak goreng cepat menghitam.
Simpanlah minyak di wadah yang tertutup rapat dan di tempat yang gelap.
4. Tidak Memisahkan Minyak
Jika memungkinkan, saat menyimpan minyak, pisahkan minyak sesuai dengan jenis bekas makanan yang digoreng sebelumnya.
Hal ini akan menghindari tumpang tindih rasa pada makanan setelah digoreng.
5. Menggunakan Minyak Secara Berulang
Seperti yang sudah dikatakan di atas, pemakaian minyak goreng yang wajar adalah 3 kali. Namun ada cara mengetahui kalau minyak goreng sudah tidak layak pakai.
Kalau pada minyak terdapat busa di atasnya, maka sebaiknya jangan digunakan lagi.
Apalagi saat dibuka wadahnya, sudah tercium bau tengik. Itu tandanya minyak sudah rusak.
Baca Juga: Praktis! Inilah Resep dan Tips Masak Rendang dengan Rice Cooker, Dijamin Tetap Enak
Nah, kalau kelima hal di atas bisa kita lakukan, kemungkinan minyak goreng cepat menghitam pun bisa dikurangi.
Tapi ingat, cara ini bukan berarti membebaskan kita untuk menggunakan minyak goreng sampai lebih dari 3 kali, ya.
Minyak sudah pasti berubah jadi minyak jelantah yang tentunya tak baik untuk kesehatan.
(Penulis: Virny Apriliyanty)
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | Sajian Sedap |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR