Bobo.id - Makhluk hidup memiliki berbagai organ tubuh yang penting dan memiliki fungsinya masing-masing.
Pada makhluk hidup seperti manusia dan hewan, otak disebut sebagai organ tubuh paling penting.
Berbagai fungsi tubuh kita, mulai dari berkedip, bernapas, detak jantung, hingga rasa kenyang setelah makan semuanya dikendalikan oleh otak.
Tahukah kamu? Otak manusia ternyata terdiri atas beberapa bagian, meski kelihatannya otak adalah satu organ.
Baca Juga: Sering Bangun Sebelum Alarm Berbunyi? Ini yang Sebenarnya Terjadi di Otak
Otak manusia terdiri dari dua bagian penting, yaitu otak besar dan otak kecil.
Ternyata, bagian otak dibedakan menjadi otak besar dan otak kecil karena memiliki fungsi yang berbeda.
Yuk, ketahui masing-masing fungsi dari otak besar dan otak kecil!
Rongga Bagian Depan Tengkorak Terisi Penuh oleh Otak Besar
Rongga tengkorak manusia bagian depan dipenuhi oleh otak besar, nih, teman-teman.
Otak besar atau cerebrum terdiri dari dua belahan yaitu hemifer atau yang sering kita sebut sebagai otak kanan dan otak kiri.
Uniknya, belahan otak ini mengendalikan bagian yang berlawanan dari tubuh, lo.
Belahan otak kiri mengatur tubuh bagian kanan, sedangkan belahan otak kanan mengatur tubuh bagian kiri.
Baca Juga: Pernah Berteriak saat Merasa Sakit? Ternyata Teriak Bisa Kurangi Rasa Sakit, Ini Alasannya
Nah, karena otak besar mengambil porsi paling besar dalam rongga tengkorak, maka otak besar juga mempunyai fungsi yang paling penting dibandingkan dengan bagian otak lainnya.
Cerebrum merupakan pusat dari pengaturan seluruh aktivitas tubuh kita, seperti perilaku, pemikiran, bahasa, pengindraan, sampai kepribadian seseorang.
Inilah sebabnya kalau terjadi kerusakan pada otak besar seseorang, maka akan berdampak pada bagian tubuh lainnya.
Otak Besar Dibagi Lagi Menjadi Empat Bagian Berbeda
Tidak hanya terbagi atas otak kanan dan otak kiri, otak besar juga terbagi menjadi empat bagian yang disebut lobus berdasarkan fungsinya.
Pertama, ada lobus frontalis yang terletak di bagian depan otak dan berfungsi pada kemampuan perencanaam emosi, pemecahan masalah, dan kreativitas seseorang.
Kemudian ada lobus parietalis, terletak di bagian tengah dan berhubungan dengan proses sensorik pada tubuh yang berupa sentuhan, tekanan, atau perabaan.
Lobus yang ketiga adalah lobus occipital yang terletak di bagian paling belakang dan mempunyai tugas yang berhubungan dengan penglihatan dan pengenalan objek.
Baca Juga: Terlihat Sepele, Menguap Berlebihan Bisa Jadi Tanda Penyakit Berbahaya, Salah Satunya Tumor Otak
Cara kerjanya adalah retina mata yang mengirimkan hasil pengindraan menuju lobus occipital untuk diubah menjadi sebuah gambar.
Sedangkan lobus terakhir adalah lobus temporalis yang berada di samping kiri dan kanan otak, bertugas untuk menangkap informasi dari indra pendengaran kita.
Secara singkat, lobus temporalis berhubungan dengan kemampuan mendengar, berbicara, dan ingatan yang dilakukan oleh bagian hipocampus.
Terdapat 50 Persen Sistem Sarat Tubuh pada Otak Kecil
Selain otak besar, dalam rongga tengkorak manusia juga terdapat bagian otak kecil yang disebut juga sebagai serebelum.
Sesuai namanya, otak kecil ini ukurannya lebih kecil jika dibandingkan dengan otak besar dan letaknya ada di bagian bawah otak besar.
Lebih tepatnya, otak kecil terletak di bagian belakang kepala yang bisa teman-teman raba di bagian paling atas dari tengkuk leher.
Sama seperti otak yang mempunyai kerutan, otak kecil juga mempunyai kerutan, lo.
Kerutan ini terlihat lebih mirip seperti rajutan yang sangat tipis dan rapat yang disebut sebagai folium.
Walaupun ukurannya sangat kecil, ternyata otak kecil menjadi tempat 50 persen neuron atau sistem saraf tubuh kita berada, lo.
Karenanya, otak kecil menjadi bagian otak yang dapat bekerja paling cepat dibandingkan bagian otak lainnya.
Otak Kecil Mengatur Sistem Saraf Tubuh
Sebanyak 50 persen neuron atau sistem saraf manusia terletak di otak kecil sehingga dapat dikatakan otak kecil menjadi tempat di mana sistem pengaturan saraf pada tubuh terjadi.
Gerakan-gerakan yang kita lakukan setiap hari, seperti berjalan, berlari, sampai menendang bola saat teman-teman bermain sepak bola dikontrol oleh otak kecil, lo.
Otak kecil sebenarnya tidak memulai gerakan, tapi mendukung pergerakan yang kita lakukan, seperti mengatur ketepatan atau waktu yang tepat kapan kita harus bergerak.
Serebelum akan menerima sinyal dari pusat sensor utama yang terletak di tulang belakang dan bagian otak lainnya yang kemudian akan diolah untuk membuat aktivitas motorik kita semakin sempurna.
Selain itu, otak kecil juga bertugas untuk menjaga keseimbangan serta postur tubuh kita, nih, teman-teman.
Otak kecil memiliki sensor khusus yang digunakan untuk mendeteksi keseimbangan dan akan mengirimkan sinyal ke tubuh yang membuat kita menyesuaikan gerakan sehingga tidak terjatuh.
Nah, saat kita terjatuh, itu artinya serebelum kita terganggu oleh sebuah faktor yang membuat otak kecil tidak bisa mengirimkan sinyal agar tubuh menjadi seimbang.
Baca Juga: Hujan Bikin Sinyal dan Internet Jadi Lambat? Begini Penjelasannya
Gerakan baru yang kita pelajari saat kecil, seperti berlari atau bisa memegang suatu benda juga dikendalikan oleh bagian otak kecil, teman-teman.
Gerakan yang sudah kita pelajari kemudian akan disempurnakan berkat peran otak kecil yang menyimpan berbagai proses percobaan yang sudah dilakukan sebelumnya.
Nah, karena otak kecil mengatur berbagai gerakan pada tubuh kita, maka saat otak kecil terganggu, hal ini juga akan memengaruhi gerakan motorik pada tubuh kita.
Contohnya adalah mudah terjatuh, gerakan melambat, gemetar, bahkan bisa menyebabkan kelumpuhan.
Yuk, lihat video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR