"Apa yang terjadi, Pak Koko? Kenapa orang-orang terlihat sedih?" tanya Rus pada Pak Koko, Tukang Pedati.
"Ya, orang-orang di seluruh negeri sedang berduka. Puteri Marya telah diculik Raja Penyihir Umbu. Tidak ada yang dapat membebaskan Puteri Marya. Raja Penyihir Umbu tidak terkalahkan. Pasukan kerajaan yang diutus Raja belum kembali juga," jelas Pak Koko sedih.
Rus terdiam sebentar. Rus tahu Puteri Marya sangat disayangi rakyat seluruh negeri. Puteri Marya sangat cantik jelita dan baik hati. Rus menjadi marah kepada Raja Penyihir Umbu.
Baca Juga: Dongeng Anak: Puteri Bau Kambing #MendongenguntukCerdas
"Aku akan membebaskan Puteri Marya. Jangan khawatir!" ucap Rus yakin. Pak Koko malah tertawa, meremehkan Rus.
"Anak nakal seperti kamu, apa yang dapat kamu lakukan?" tanya Pak Koko.
“Nanti aku pikirkan. Aku akan membebaskan Puteri Marya!" Orang-orang yang mendengar ucapan Rus hanya mendengus kesal. Para ksatria kerajaan saja tidak bisa membebaskan Puteri Marya. Apalagi Rus. Anak kecil yang suka jahil dan berbuat nakal.
Namun tidak ada yang tahu, diamdiam Rus menemui Lilip, peri kunang-kunang, sahabatnya. Lilip pernah diselamatkan Rus ketika terjerat sarang laba-laba raksasa. Seluruh tubuh Lilip berwarna kuning kehijauan. Bila malam, seluruh tubuh Lilip bercahaya berkerlip-kerlip.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR