Baca berita tanpa iklan. Gabung Bobo.id+

Mengenal Awan Cumulonimbus, Awan yang Dihindari Pilot dalam Dunia Penerbangan

Putu Bagoes - Senin, 8 Maret 2021 | 08:34 WIB
Ilustrasi pesawat masuk ke awan cumulonimbus.
Pixabay
Ilustrasi pesawat masuk ke awan cumulonimbus.
Bobo.id - Pernah mendengar sebutan mengenai awan hitam bernama cumulonimbus?
 
Banyak yang menghubungkan terjadinya kecelakaan pesawat karena berkaitan dengan kondisi cuaca buruk.
 
Saat memasuki cuaca buruk, langit biasanya dikelilingi awan berwarna hitam pekat yang bernama cumulonimbus.
 
Baca Juga: Sebelum Hujan, Langit Terlihat Gelap dengan Awan Mendung, Ketahui Penjelasannya, yuk!
 
Pilot harus waspada dengan keberadaan awan ini yang seketika dapat merusak si burung besi.
 
Awan cumulonimbus adalah sebuah awan vertikal dengan bentuk padat. Di dalamnya terdapat badai, petir, dan cuaca buruk lainnya. 
 
Maka itu, saat memasuki cumulonimbus, para awak kabin harus segera tanggap dan dapat mengantisipasi jika ada kejadian yang terjadi di luar dugaan.
Cumulonimbus
Pixabay
Cumulonimbus
Posisi awan ini dapat dikatakan tergolong dalam posisi rendah, tapi sangat berbahaya bagi dunia penerbangan.
 
Berada di ketinggian rendah, gumpalan cumulonimbus sangatlah besar dan berbentuk sangat padat.
 
Lebarnya dapat terhitung 1 sampai 10 kilometer dan dengan tinggi 10.000 sampai 17.000 kilometer.
 
Baca Juga: Ada Awan Berbentuk Memanjang yang Sering Terlihat di Planet Mars
 
Jenis awan ini sering kali menghiasi pemandangan kita di musim hujan dan tersebar di seluruh langit dengan kadar uap air yang sangat tinggi.
 
Saat musim hujan tiba, uap air yang berada di dalam awan cumulonimbus tentunya akan semakin bertambah lebih banyak.
 
Berwarna sangat gelap dan hitam, awan ini memang akan menjadi tantangan sekaligus ketakutan bagi para pilot yang sedang mengudara.
Keberadaan awan ini dianggap sangat berbahaya karena di dalamnya terdiri atas arus listrik dan gejolak perputaran udara yang sangat kencang.
 
Ketika pesawat memasuki cumulonimbus, akan terjadi badai yang sangat besar di dalamnya.
 
Bagian paling berbahaya ketika pesawat melintasi cumulonimbus pada awan bagian bawah. Mengapa demikian?
 
Baca Juga: Cara Mengisi Bahan Bakar Pesawat, Avtur Dialirkan Melalui 'Hydrant Pit', Apa Itu?
 
Nah, terdapat arus dan perputaran udara cukup kuat yang dikeluarkan oleh awan dari bagian bawah dengan kecepatan tinggi, yakni 100 km/jam.
 
Pesawat tentunya akan mengalami turbulensi hebat atau perubahan tekanan pada kabin yang akan menyebabkan pesawat bergetar.
 
Hal ini dinamakan fenomena microburts, buruknya dapat menyebabkan pesawat menjadi kehilangan kendali.

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id/

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com





PROMOTED CONTENT

REKOMENDASI HARI INI

Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!

Source : KOMPAS.com
Penulis : Putu Bagoes
Editor : Iveta Rahmalia

KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

Terpopuler

Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Serba Serbi Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!